MALANG TERKINI – Beredar video viral di media sosial kereta api berhenti di tengah perlintasan. Terlihat dua orang yang berada di lokomotif diberi sebuah surat oleh petugas polisi.
Sontak video yang tampaknya dianggap sebuah lelucon bagi warganet mengundang tanda tanya perihal fakta sebenarnya.
Salah satu akun Twitter komunitas pecinta kereta api Indonesia memberikan klarifikasi perihal kejadian tersebut.
Ia mengungkapkan alasan sebenarnya bahwa kejadian tersebut bukanlah tilang dari kepolisian.
“Halo min @txtdrbxxx khawatir terjadi disinformasi di masyarakat awam. Kami ingin meluruskan beberapa hal terkait Kereta Api yang berhenti tersebut,” paparnya yang diunggah melalui akun @EdanSxxx pada 12 Juli 2022.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kereta api tersebut diharuskan berhenti dikarenakan sedang berada di jalur tidak aman.
“Kereta Api tsb terkena indikasi semboyan 7 yaitu kereta api harus berhenti karena mengisyaratkan bahwa jalur kereta api yang akan dilewati berstatus tidak aman, kereta api yang akan melewatinya diharuskan untuk berhenti,” tambahnya.
Baca Juga: Profil Bharada E Asisten Pribadi Kadiv Propam Polri yang Menembak Mati Brigadir J
Mengenai seorang petugas kepolisian yang tampaknya sedang memberikan sesuatu kepada kedua petugas kereta api tersebut sehingga memicu pernyataan bahwa kereta api kena tilang, ia memaparkan lebih lanjut alasannya.
“Nah terkait ‘kebetulan’ yang ada operasi razia oleh kepolisian, kereta tersebut bukan di tilang ya melainkan diberikan Perintah MS (melanggar sinyal) karena kemungkinan persinyalan sedang gangguan,” jelasnya.
Kemudian melalui keterangan di akun ini, ia juga memaparkan bahwa petugas yang memberikan surat tersebut bukanlah petugas kepolisian.
Baca Juga: Doa Kafaratul Majelis Arab, Latin, dan Artinya
“Perintah MS ini diberikan oleh PPKA melalui Petugas Keamanan Stasiun (kebetulan seragamnya sama dengan polisi yang sedang operasi) karena posisi berada di sinyal masuk stasiun. Karena, jika perintah MS ini tidak diberikan. Masinis tidak akan mau melanjutkan perjalanan,” tuturnya.
Melalui edukasi tersebut, pihaknya meminta agar akun yang sebelumnya mengunggah video tersebut untuk repost pernyataannya.
“Semoga admin @txtdrbxxx berkenan meretweet tweet ini sebagai bahan edukasi juga, membuat parodi dan candaan boleh. Tapi perlu diimbangi dengan edukasi juga terkait sisi Perkeretaapian (karena UUnya tersendiri),” paparnya.
Baca Juga: Tanggal 14 Juli 2022 Malam Jumat Apa? Berikut Hari Pasaran Kalender Jawa
Terkait klarifikasi mengenai video tersebut, beberapa warganet ada yang menanggapi pentingnya edukasi tersebut dan ada pula yang menanggapi bahwa viralnya video tersebut hanyalah candaan belaka.
“Mohon maap nihh kayanya maksud adminnya becanda doang,tapi makasih juga buat penjelasannya berguna buat orang awam,” tulis dari akun @dia_xxxx
Akun tersebut membalas dengan pernyataan informatif dan berimbang, menurutnya candaan tetap boleh tapi harus diselingi dengan edukasi supaya tidak terjadi kesalahan informasi ke depannya.
“Yups, jadi joke boleh namun perlu di imbangi dengan edukasi. Banyak yang bertanya kejadian sebenarnya juga, bahkan ada yang menyangka itu kejadian beneran,” papar akun Komunitas Pecinta Kereta Api Indonesia.***