Indonesia Tuan Rumah World Tourism Day 2022, Sandiaga Uno Selaku Kemenparekraf Tonjolkan Konsep Desa Wisata

15 Agustus 2022, 16:24 WIB
Jadi tuan rumah World Tourism Day 2022, Menparekraf Sandiaga Uno akan tonjolkan Desa Wisata /Pikiran Rakyat

 

MALANG TERKINI – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan bahwa konsep Desa Wisata akan terus dikembangkan. 

Hal ini bertepatan dengan Indonesia yang menjadi tuan rumah World Tourism Day 2022 pada 27 September 2022.

Selain menjadi tuan rumah World Tourism Day 2022, Indonesia juga menjadi negara acuan dalam sektor pariwisata di ASEAN. Oleh karena itu Kemenparekraf melihat potensi besar dalam konsep Desa Wisata di seluruh Indonesia.

Baca Juga: World Tourism Day 2022, Menteri Sandiaga Uno Optimis Ciptakan 4,4 juta Lapangan Pekerjaan Baru 2024

Konsep Desa Wisata ini dianggap sebagai kekuatan besar dan telah ada hampir di seluruh provinsi di Indonesia. 

Ide ini memakai pendekatan yang berkelanjutan yakni memperhatikan kebudayaan, kearifan lokal, dan kebiasaan masyarakat sekitar.

Pendekatan pariwisata berkelanjutan ini disebut juga dengan konsep Sustainability Tourism.

Lalu, apa itu Sustainability Tourism? Pariwisata berkelanjutan atau Sustainability Tourism adalah sebuah konsep yang bersifat inklusi.

 Baca Juga: POPULER HARI INI: Profil Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Suku Ferdy Sambo hingga Arti Local Pride

Inklusi adalah suatu pendekatan dalam pembangunan suatu lingkungan yang terbuka bagi siapa saja, dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda.

Dengan kata lain, pembangunan secara inklusi ini memperhatikan segala aspek yang ada di dalamnya. Hal ini meliputi karakter masyarakat, kondisi ekonomi, kepribadian, status, budaya, hingga kebiasaan.

Dalam pembangunan desa wisata tersebut, kebudayaan dan kondisi masyarakat harus diperhatikan.

Kita tahu bahwa setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki karakternya masing-masing, sehingga dalam membangun fasilitas wisata juga harus tetap berhati-hati. 

Harapannya, dengan pembangunan secara inklusi ini, pariwisata di daerah tersebut memiliki keberlanjutan jangka panjang yang baik.

Baca Juga: Robbis Rohlii Shodrii Wa Yassirlii Amrii Wahlul 'Uqdatam Mil Lisaani Yafqohu Qoulii

Semua upaya ini juga bertujuan untuk membangun pariwisata lebih kuat (recover together) dan lebih baik (recover better).

Sebelumnya pemerintah telah menetapkan daerah pariwisata dengan status super prioritas seperti Bali. Hal ini berdasar pada daerah pariwisata yang paling banyak dikunjungi oleh turis mancanegara.

Pemerintah telah menetapkan anggaran sebesar 11,7 Triliun untuk Bali dan Investasi Pariwisata jangka waktu lima tahun kurang lebih sebanyak 180 Triliun.

Anggaran ini diharapkan menjadi investasi terbaik untuk membantu pembangunan pariwisata secara inklusi bagi Desa Wisata di seluruh Indonesia.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Tags

Terkini

Terpopuler