Tugu Pahlawan Surabaya: Monumen Sejarah 10 November 1945

6 November 2022, 10:53 WIB
Tugu Pahlawan, Monumen pertempuran 10 November 1945 /Instagram.com / @Vincentius_quori.

MALANG TERKINI - Tugu Pahlawan Surabaya merupakan monumen bersejarah untuk mengenang peristiwa heroik 10 November 1945.

Peristiwa pertempuran terbesar di masa Revolusi Nasional Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan yang akan dikuasai kembali oleh Belanda menyusul menyerahnya Jepang kepada Blok Sekutu.

Tak kurang dari 6.000-16.000 pejuang Indonesia gugur di medan perang yang berlangsung selama 22 hari sejak 10 November 1945.

Baca Juga: Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional pada 5 Tokoh Peringatan Hari Pahlawan 2022, Mahfud Md: Siapkan Diri

Untuk mengenang jasa-jasa para Pahlawan Surabaya dan seluruh pejuang Indonesia, Presiden Soekarno mendirikan bangunan monumental ini agar kita semua selalu ingat peristiwa bersejarah itu.

Berikut Tim Malang Terkini akan mengulas tuntas sejarah, proses pembangunan, museum dan lokasi Tugu Pahlawan yang dilansir dari berbagai sumber.

Sebelum mengulas lebih jauh tentang semua hal itu, mari kita kenali lebih dekat seperti apa Tugu Pahlawan ini.

Mengenal Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan menjadi salah satu simbol monumental kota Surabaya. Monumen setinggi 41,15 meter (45 yard) ini berbentuk paku terbalik (lingga).

Bagian utama monumen disusun dengan bentuk lengkungan (canalures) berjumlah 10 yang terbagi menjadi 11 ruas.

Jumlah canalures, ruas, dan tinggi dari Tugu Pahlawan jelas ingin menunjukkan tanggal bersejarah peristiwa pertempuran 10 November 1945.

Pada bagian puncak Tugu Pahlawan terdapat lampu berwarna merah menyala sebagai simbol api perjuangan, dan penangkal petir.

Dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektar, bagian bawah monumen ini berbentuk Cakra dengan jumlah segi 10, Stamba dan Padma sebagai simbol semangat perjuangan.

Baca Juga: Profil Biodata Otto Iskandar Dinata, Si Jalak Harupat yang Menjadi Menteri Negara Pertama RI

Latar belakang Sejarah

Sejarah yang melatar belakangi berdirinya Tugu Pahlawan adalah peristiwa pertempuran Surabaya 10 November 1945.

Peristiwa heroik arek-arek Surabaya dalam upaya turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Terjadi kekosongan kekuasaan atas Indonesia menyusul menyerahnya Jepang kepada Sekutu akibat peristiwa Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki.

Melihat kondisi ini, Belanda juga ingin kembali menguasai tanah jajahannya dengan memanfaatkan kedatangan tentara Sekutu (Inggris) ke Indonesia yang berniat melucuti senjata tentara Jepang dan memulangkan ke negara asalnya.

Tentara Belanda (NICA) datang ke Indonesia dengan membonceng tentara Inggris (AFNEI) dan membuat markas-markas militer di sejumlah wilayah termasuk Surabaya.

Meskipun Proklamasi kemerdekaan Indonesia telah disampaikan, pihak Belanda masih enggan mengakui kedaulatan Indonesia.

Berbagai usaha dilakukan pihak Belanda untuk dapat menguasai kembali wilayah Indonesia, dan terjadilah berbagai bentrokan senjata di berbagai wilayah.

Beberapa insiden bersejarah terjadi sebelum pecahnya pertempuran 10 November 1945, seperti insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato dan tewasnya Jenderal AWS Mallaby dari pihak Sekutu.

Baca Juga: Memperingati Hari Pahlawan 2022, Kemdikbud Terbitkan Ajang Kreasi dan Apresiasi untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Akibat beberapa insiden ini, pihak Sekutu melalui Mayor Jenderal Eric Carden Mansergh asal Inggris mengeluarkan Ultimatum kepada seluruh unsur Indonesia untuk menyerah paling lambat 10 November 1945 pukul 06.00 WIB.

Ultimatum melalui pamflet yang disebar tentara Inggris lewat udara ditanggapi dengan perlawanan arek-arek Surabaya, dan pertempuran 10 November 1945 pecah.

Para pejuang menilai ultimatum tersebut sebagai hinaan terhadap Indonesia yang telah berdaulat sejak diproklamasikan kemerdekaannya.

Pertempuran berlangsung berhari-hari hingga hampir satu bulan, menimbulkan ribuan korban jiwa dari kedua belah pihak.

Tak kurang dari 30.000 tentara sekutu menyerbu kota Surabaya yang dikawal habis-habisan oleh para pejuang dan arek-arek Surabaya menggunakan berbagai upaya.

Bersenjatakan bambu runcing, ketapel, tombak, senjata tajam, dan apa saja yang dianggap bisa menjadi alat mempertahankan diri.

Perbedaan kekuatan persenjataan harus dibayar mahal oleh para pemuda Surabaya dan para pejuang meski berhasil memukul mundur pasukan Sekutu.

Ribuan arek-arek Surabaya dan masyarakat sipil gugur dalam peristiwa pertempuran itu. Inilah yang melatarbelakangi didirikannya Monumen bersejarah Tugu Pahlawan.

Baca Juga: Hotel Yamato Dulu dan Sekarang, Saksi Sejarah 10 November 1945

Prose pembangunan Tugu Pahlawan

Ide Presiden Soekarno untuk membangun sebuah monumen berupa Tugu peringatan peristiwa 10 November 1945, dimulai dengan sayembara arsitektur gambar monumen.

Adalah Ir. R. Soeratmoko yang berhasil memenangkan sayembara dengan gambar rancangan terbaik menurut Ir. Soekarno.

Selanjutnya, perintah pembangunan Tugu Pahlawan diterima oleh pemerintah kota Surabaya yang pada saat itu dipimpin oleh Walikota Doel Arnowo.

Presiden Soekarno bersama Walikota Surabaya Doel Arnowo, menggelar upacara peletakan batu pertama tepat pada 10 November 1951.

Pembangunan Tugu Pahlawan memakan waktu kurang lebih 8 bulan sejak peletakan batu pertama, karena konstruksi baru dimulai pada 20 Februari 1952.

Sempat mengalami beberapa kali berpindah tangan proses pembangunannya, yang awalnya oleh pemerintah kota Surabaya berpindah kepada Indonesia Engineering Corporation, dan diselesaikan oleh pemborong Seroja.

Pembangunan akhirnya selesai pada 3 Juni 1945 dan diresmikan Presiden Soekarno bersama Walikota Surabaya saat itu Moestadjab Soemowidigdo pada 10 November 1952.

Baca Juga: 17 Pesan Perjuangan Pahlawan Nasional dalam Pedoman Hari Pahlawan 2022: Ada Semboyan Ki Hadjar Dewantara

Museum Sepuluh November

Pada 19 Februari 2000, Presiden Abdurrahman Wahid meresmikan Museum Sepuluh November yang berada di 7 meter bawah tanah bangunan Tugu.

Museum ini berisi berbagai dokumen bersejarah perjuangan rakyat Surabaya dan foto-foto proses pembangunan Tugu Pahlawan.

Lokasi Tugu Pahlawan

Secara administratif, lokasi Tugu Pahlawan berada di wilayah Kelurahan Alun-alun Contong, Kecamatan Bubutan Kota Surabaya, tepatnya di tengah-tengah antara Jl.Pahlawan, Jl. Bubutan, Jl. Tembaan, dan Jl. Kebon Rojo.

Lokasi ini sangat mudah dijangkau dari arah mana saja, karena berada di tengah-tengah kota Surabaya.

Tugu Pahlawan telah menjadi destinasi wisata sejarah dan edukasi bagi generasi penerus bangsa untuk memperkuat jiwa patriotisme dan nasionalisme.

Selalu ramai dikunjungi wisatawan menjelang diperingatinya Hari Pahlawan 10 November pada setiap tahunnya.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Tags

Terkini

Terpopuler