92 Pulau di Indonesia akan Tenggelam di 2100, Ini Penyebabnya

7 Maret 2023, 07:07 WIB
Ilustrasi. Alasan 92 pulau akan tenggelam di Indonesia pada tahun 2100 ///Pixabay/kanenori

MALANG TERKINI – Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17 ribu pulau dengan 80 kilometer garis pantai. Riset terbaru ditemukan pada perubahan iklim di Indonesia, 115 pulau akan tenggelam pada tahun 2100 akibat kenaikan permukaan laut efek dari perubahan iklim.

Dari 115 pulau yang akan tenggelam, 92 di antaranya adalah pulau terluar atau pulau tak berpenghuni. Pulau tak berpenghuni mempunyai nilai strategis di Indonesia, yakni menjadi patokan dalam penentuan batas wilayah Indonesia.

Konsep negara kepulauan menguntungkan bagi pihak Indonesia. Dari konsep negara kepulauan ini, Indonesia dapat mengklaim kedaulatan terhadap wilayah laut yang berada di sekitar pulau-pulau terluar. Konsep negara kepulauan ini didapatkan Indonesia setelah perhelatan UNCLOS (United Nation Convention on the Law of the Sea) atau Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Baca Juga: Profil N, Ibu Teman David yang Jadi Saksi Kunci Kasus Dugaan Penganiayaan di Pesanggrahan

Sebelum UNCLOS diselenggarakan, wilayah laut di Indonesia merupakan wilayah perairan internasional. Wilayah perairan Internasional dapat diakses oleh negara mana saja untuk tujuan eksplorasi dan eksploitasi.

Titik awal penentuan batas wilayah negara kepulauan ditandai dengan archipelagic baseline atau garis pangkal khusus. Garis ini dibuat dengan menghubungkan titik terluar (basepoint) yang berada di pulau atau pun karang terluar.

Puluhan pulau di Indonesia akan tenggelam tahun 2100

Basepoint juga berada di wilayah yang terbentuk secara alami yang muncul pada saat air laut surut atau disebut juga elevasi surut (low-tide elevation). Titik basepoint juga tidak boleh melebihi 100 mil atau sekitar 185,2 kilometer.

Basepoint negara Indonesia tenggelam merupakan skenario terburuk akibat perubahan iklim yang akan dihadapi tahun 2100 mendatang. Tidak hanya basepoint saja, tetapi perubahan iklim ini mempengaruhi tempat tinggal 65 persen penduduk Indonesia yang tinggal di daerah pesisir.

Baca Juga: Kronologi Anak SD di Sukabumi Tewas Diduga Disabet Celurit Geng Motor Pelajar SMP

Fenomena naiknya permukaan laut ini dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Dampak buruk yang akan dialami penduduk Indonesia dengan tempat tinggal dataran rendah adalah abrasi, banjir, pencemaran lahan pertanian dengan air asin hingga habitat flora dan fauna menjadi hilang.

Dari sisi iklim, gelombang dan badai serta banjir rob akan semakin sering terjadi serta menyebabkan ketidakamanan infrastruktur. Pada IPCC (Panel Antarpemerintah tentang perubahan iklim) yang dilakukan oleh ilmuwan di seluruh dunia, diperkirakan peningkatan akan terjadi jika pemanasan melebihi 4 derajat celcius. Para ilmuwan memperkirakan peningkatan air laut kan mencapai 1,1 meter.

Langkah Indonesia mengantisipasi dampak perubahan iklim

Guna melindungi keutuhan wilayah Indonesia, Indonesia mendesak PBB untuk menegakkan stabilitas perjanjian perbatasan. Upaya ini membuahkan hasil, archipelagic baseline telah ditentukan dan batasan ini berlaku secara final, meski air laut nantinya menenggelamkan pulau tapi tetap batasannya atau archipelagic baseline tetap berada di daerah itu.

Untuk mengatasi dan meminimalisir permasalahan kenaikan cepat air laut adalah pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan mengganti dengan penggunaan energi alternatif. Selain itu, pemerintah juga diharapkan mampu membangun infrastruktur yang baik untuk mengantisipasi kenaikan air laut.

Baca Juga: Berapa Kuota Haji Reguler dan Khusus Indonesia Tahun 2023? Ini Rinciannya

Selain itu penghematan energi juga bisa dilakukan untuk meminimalisir perubahan iklim dan kenaikan air laut. Dari pembatasan energi ini mampu mengurangi emisi yang menyebabkan peningkatan pemanasan global.

Edukasi tentang perubahan iklim dan kenaikan air laut harus terus dibicarakan di Indonesia. Kesadaran masyarakat akan perubahan iklim ini menjadi langkah awal dalam penanggulangan kenaikan air laut serta perubahan iklim.

Penanggulangan perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi juga kontribusi dari masyarakat. Jika pemerintah dan masyarakat dapat bersinergi secara baik, maka bisa melakukan antisipasi terhadap perubahan iklim secara baik juga.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler