BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Akan Mengalami Kemarau pada April 2023

7 Maret 2023, 12:52 WIB
Dimulai dari bulan April 2023, Indonesia diperkirakan akan mengalami musim kemarau terhitung hingga bulan Agustus 2023 ///Pixabay/_Marion/

MALANG TERKINI - Beberapa bulan terakhir ini, puncaknya sejak Januari 2023, Indonesia mengalami cuaca ekstrem berupa hujan besar yang mengguyur hampir seluruh wilayah Indonesia.

Di beberapa wilayah bahkan mengalami dampak dari hujan besar berupa banjir dan longsor. Bahkan angin kencang pun melanda beberapa wilayah yang mengakibatkan ratusan rumah warga hancur porak-poranda.

Pada prakiraan cuaca bulan Maret 2023 pun masih diperkirakan Indonesia mengalami cuaca hujan lebat, namun prakiraan pada bulan April 2023, Indonesia akan mengalami kemarau.

Baca Juga: Update Tanah Longsor Natuna, 15 Orang Meninggal Dunia

Sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami kemarau

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa pada bulan April 2023 di sebagian wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau.

Dalam konferensi pers "Prakiraan Awal Musim Kemarau 2023 dan Perkembangan Kondisi Cuaca di Wilayah Indonesia" secara daring, Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG menyatakan bahwa awal musim kemarau 2023 tidak terjadi secara bersamaan.

Menurut prediksi ada 699 zona musim di Indonesia, terbagi dalam beberapa zona yang akan memasuki kemarau lebih dulu.

17 persen dari 699 zona atau sama dengan 119 zona musim yang meliputi wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara diprediksi akan memasuki musim kemarau pada April 2023.

Baca Juga: 92 Pulau di Indonesia akan Tenggelam di 2100, Ini Penyebabnya

Lalu prediksi memasuki musim kemarau pada Mei 2023, terdapat 156 zona musim atau 22,3 persen wilayah yang meliputi sebagian besar Jawa, sebagian Sumatera Utara dan Sumatera Selatan, sebagian Nusa Tenggara, sebagian Bali, Lampung dan Papua bagian selatan.

Sebanyak 22,2 persen atau 155 zona musim diperkirakan akan mengalami kemarau pada bulan Juni 2023 yang meliputi sebagian kecil wilayah Jawa, sebagian besar Sumatera, sebagian Maluku, sebagian Sulawesi, sebagian Papua dan Kalimantan bagian selatan.

Dwikorita mengatakan, 113 zona musim terakhir atau 16 persen dari zona musim lainnya adalah daerah yang memiliki musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun.

Awal musim kemarau di tahun 2023 ini diawali dengan angin yang bertiup dari arah Benua Australia, dan yang pertama kali mengalami kemarau dimulai dari wilayah Bali dan Nusa Tenggara pada April 2023.

Setelahnya disusul ke wilayah Jawa dan terus berkembang hampir ke seluruh wilayah di Indonesia pada Mei hingga Agustus 2023.

Baca Juga: Bencana Angin Puting Beliung Terjang Beberapa Desa di Madiun, Ratusan Rumah Diperkirakan Alami Kerusakan

Diperkirakan kemarau 2023 akan lebih kering

Dwikorita juga mengingatkan kepada lembaga pemerintah, daerah, institusi yang terkait, kementerian dan juga seluruh masyarakat Indonesia untuk antisipasi dan siap terhadap dampak dari musim kemarau kali ini yang kemungkinan akan lebih kering.

Karena berdasarkan dari hasil pemantauan BMKG mengenai prakiraan musim kemarau pada periode Maret 2023, akan terjadi fenomena La Nina menuju netral.

Sangat perlu mengantisipasi dampak yang akan terjadi, kemungkinan akan mengalami bencana kekeringan meteorologi yang bisa berakibat pada kebakaran hutan maupun lahan dan juga bisa kekurangan air bersih.

Oleh karena itu, informasi terkait prakiraan musim kemarau ini bisa dijadikan bentuk peringatan dini untuk masyarakat dan terutama pemerintah agar lebih optimal dalam pemanenan air hujan, mengingat pada bulan Februari 2023 masih sering terjadi hujan lebat.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler