Libur Akhir Tahun 2020 Dipotong Ditengarai Mengecewakan Para Pengusaha dan Menurunkan Konsumsi

- 26 November 2020, 07:00 WIB
ilustrasi liburan akhir tahun 2020
ilustrasi liburan akhir tahun 2020 /Pixabay/Peggy und Marco Lachmann-Anke

Bima memperkirakan apabila libur akhir tahun benar-benar dipotong, maka pada kuartal ke IV-2020, pertumbuhan konsumsi bisa minus 3-4 persen. Hal ini dikarenakan konsumsi rumah tangga memiliki peran 56-57 persen terhadap ekonomi dalam negeri.

Apabila yang dikhawatirkan adalah angka penularan virus corona yang melonjak, maka akan lebih baik jika PSBB diperketat.  Menurut Bima, solusinya memang setiap masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan yang sudah disarankan oleh pemerintah saat memanfaatkan libur panjang. 

Baca Juga: KPK Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo, Hal Ini Dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango

Sementara itu ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyarankan agar pemerintah berhati-hati dalam menentukan kebijakan libur panjang pada akhir tahun 2020.

Hal ini dikarenakan libur panjang pada akhir Oktober 2020 lalu terbukti meningkatkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.***

Halaman:

Editor: Devi Ratnaning Ayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x