Tahun Depan Pemerintah Akan Gelontorkan Rp60,5 Triliun untuk Pengadaan Vaksin Covid-19

- 7 Desember 2020, 12:43 WIB
ilustrasi vaksinasi
ilustrasi vaksinasi /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

MALANG TERKINI – Pemerintah akan menyatakan total anggaran kesehatan dalam APBN 2021 mencapai Rp169,7 triliun. Termasuk didalamnya adalah untuk pengadaan vaksin COVID-19 untuk tahun 2021 dengan nilai Rp60,5 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers, Senin 7 Desember 2020.

“Program vaksinasi baru akan mulai dijalankan dan berjalan terus pada 2021,” kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati, sebagaimana dikutip MalangTerkini.com dari Antara.

Baca Juga: Vaksin Corona Tiba di Indonesia, Kata Menkes Soal Pihak yang Jadi Prioritas Vaksinasi

Baca Juga: Inilah Urutan Prioritas Kelompok yang Akan Mendapatkan Vaksin Covid-19

Sri Mulyani menjelaskan rincian alokasi Rp60,5 triliun tersebut di antaranya sebesar Rp18 triliun untuk antisipasi pengadaan vaksin COVID-19, antisipasi imunisasi atau program vaksinasi mencapai Rp3,7 triliun.

Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa dianggarkan juga untuk pembelian sarana dan prasarana, laboratorium, litbang, dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sebesar Rp1,3 triliun.

Anggaran tersebut akan dilaksanakan oleh ementerian Kesehatan dengan nilai pengadaan Rp1,2 triliun dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rp100 miliar.

Selain itu, Sri Mulyani juga memberikan cadangan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kelas III untuk masyarakat tidak mampu.

“Pengadaan direncanakan akan berjalan selama beberapa tahun dari tahun 2020, hingga 2021 dan 2022 sesuai kebutuhan,” kata Sri Mulyani.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin terhadap protokol kesehatan meskipun telah ada vaksin Covid-19.

Baca Juga: Sempat Khawatir Karena Kontak dengan Staf yang Positif Covid-19, Ini Hasil Tes Park So Dam

“Meski vaksin sudah ada kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Tetap disiplin 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, selalu harus terus kita lakukan. Semoga Tuhan yang Maha Esa memberkahi kita semua untuk bisa melewati ujian wabah ini,” kata Presiden dalam pernyataan di akun resmi Youtube milik Sekretariat Presiden, Minggu 6 Desember 2020, dikutip dari Antara.

Jokowi optimis dengan datangnya Vaksin Sinovac bisa mencegak meluasnya penyebaran Covid-19. Ia juga menyatakan akan berusaha mendatangkan lagi vaksin sebanyak 1,8 juta dosis di Januari 2021.

"Kita amat bersyukur, alhamdulillah vaksin sudah tersedia, artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah COVID-19. Tapi untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ujar Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, diinformasikan bahwa  bulan Desember ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin dan sebanyak 30 juta dosis vaksin di Januari 2021 dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses lebih lanjut oleh PT Bio Farma Persero.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Diklaim Memenuhi Syarat Mendapat Label Halal

“Seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin, pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai,” ujar Presiden.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah