Kronologi Lengkap Penembakan 6 Orang Pengikut Habib Rizieq, Versi Polisi dan FPI

- 7 Desember 2020, 18:43 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menunjukkan barang bukti terkait penyerangan Polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). Kapolda mengungkapkan telah terjadi penyerangan pada Senin (7/12/2020) pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50 terhadap anggota Polri yang bertugas menyelidiki informasi rencana pengerahan kelompok massa untuk mengawal pemeriksaan Rizieq Shihab, sebanyak enam dari sepuluh orang
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menunjukkan barang bukti terkait penyerangan Polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). Kapolda mengungkapkan telah terjadi penyerangan pada Senin (7/12/2020) pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50 terhadap anggota Polri yang bertugas menyelidiki informasi rencana pengerahan kelompok massa untuk mengawal pemeriksaan Rizieq Shihab, sebanyak enam dari sepuluh orang /SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO

Lebih lanjut, Munarman mengatakan jika awalnya menganggap enam orang pengawal tersebut dalam status hilang hingga mendapat pengumuman dari pihak kepolisian.

Munarman lantas mencerikan kronologi kejadian mengenai awal peritiwa yang terjadi di Tol Cikampek tersebut.

Ia menjelaskan jika Habib Rizieq pukul 22:30 WIB meninggalkan Sentul menuju tempat pengajian Subuh keluarga inti yang tidak dihadiri banyak orang.

Munarman mengatakan jika ada penguntit sejak rombongan Habib Rizieq keluar dari Sentul.

“Terus dikuntit dan akhirnya para penguntit itu berusaha memotong, entah apa tujuannya,” jelasnya.

Para pengawal tersebut lantas berekasi atas tindakkan tersebut karena melindungi Habib Rizieq.

“Bahwa fitnah besar kalo kalau laskar kita disebut membawa senjata api dan tembak menembak. Fitnah besar,” tegas Munarman.

Munarman mengatakan jika pengawal Habib Riziq tidak mempunyai akses untuk memilki senjata api.

Ia meyakini jika keenam laskas tersebut ditembak di tempat lain, bukan di lokasi penghadangan tersebut.

Munarman mengaku telah mengecek ke lokasi kejadian beberapa waktu setelah mendapat laporan insiden tersebut.

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: ANTARA FPI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x