Network
MALANG TERKINI – Isu Reshuffle kabinet menguat belakangan ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melakukan perombakan kabinet.
Beberapa nama disebut-sebut bakal masuk ke dalam susunan kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Pasalnya ada beberapa kursi menteri yang lowong, yakni Menteri Sosial (Mensos) dan Menteri Kelautan dan Perikanan.
Kedua kursi itu lowong setelah menteri yang mendudukinya tersangku kasus korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga: Reshuffle Kabinet: Biodata dan Profil Yahya Cholil Staquf, Santer Dikabarkan Ganti Menteri Agama
Jokowi dikabarkan telah melakukan sejumlah pertemuan dengan para petinggi partai untuk membahas reshuffle kabinet tersebut.
Beberapa nama yang santer diberitakan untuk masuk ke dalam kabinet antara lain Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma), Yusril Ihza Mahendra dan juga Yahya Cholil Staquf.
Hadi Rudyatmo dan Risma digadang-gadang bakal menduduki kursi Mensos. Kursi Mensos sebelumnya juga diduduki oleh kader PDIP.
Risma menyakatan jika dirinya menyerahkan sepenuhkan keputusan tersebut kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Dikabarkan Mendapat Tawaran Jabatan Jadi Mensos, Risma: Saya Ikut Bu Mega Saja
"Nanti kita lihat, saya ikut bu Mega saja," kata Wali Kota Risma saat ditemui wartawan di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam, Surabaya, Senin 14 Desember 2020, dikutip dari Antara.
Sedangkan nama Yusril muncul dari pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin.
Ia berpendapat jika Partai Bulan Bintang (PBB) berpeluang masuk kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Momentum awal tahun ini tepat karena menteri baru bisa mulai bekerja di awal tahun dengan APBN tahun anggaran baru. Dengan demikian, menteri bisa mengikuti perjalanan penggunaan anggaran pada tahun anggaran berjalan," kata Ujang di Jakarta, Senin 21 Desember 2020.
Baca Juga: Pilkada Saat Pandemi, Risma: Kalau Sampai Tidak Memilih Maka Warga Juga Akan Rugi
Sementara itu, nama Yahya Cholil Staquf dikabarkan akan mengisi kursi Menteri Agama.
Yahya Cholil Staquf masuk dalam radar Presiden Jokowi untuk menggeser posisi Fachrul Razi.
Ia merupakan seorang cendikiawan muslim di masa reformasi politik Indonesia. Ia adalah anggota Komisi Pemilihan Nasional Indonesia dan menjabat selama transisi kekuasaan dari pemerintahan otoriter ke demokrasi.
Ia juga diketahui pernah masuk menjadi salah satu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) periode 2014-2019 bersama beberapa tokoh lain di antaranya Agum Gumelar, Suharso Monoarfa, hingga Ahmad Hasyim Muzadi.***
