Sandiaga Uno Ajak Wisatawan Domestik Nikmati Kuliner dan Wisata di Negeri Laskar Pelangi Belitung

- 7 Februari 2021, 17:50 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Rapat tersebut beragendakan penyampaian program-program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Rapat tersebut beragendakan penyampaian program-program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj. /Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Selain nasi gemuk dan nasi tim ayam, Menparekraf Sandiaga juga mencicipi kuliner khas Belitung lainnya yaitu nasi bedulang yang disajikan menggunakan tampah. Di dalamnya terdapat enam piring berisi berbagai macam lauk pauk. Diantaranya ada gangan, ayam ketumbar, sate ikan, sayur sambal ati ampela, lalapan, dan sambal.

Menparekraf menambahkan jika Belitung ingin menjadi destinasi super prioritas nomor enam maka harus menyiapkan secara 360 derajat the side, the sound, the feel, the taste, the vibration, the resonance. Karena begitu wisatawan menginjakkan kaki di Belitung, mulai dari musik, aroma, hingga kuliner khas Belitung harus dimunculkan.

“Ini yang harus dikemas dengan baik dan semenarik mungkin sebagai produk-produk unggulan Belitung,” ujarnya.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata Hutan Pinus di Kota Malang yang Lagi Hits, Instagramable!

Selain kuliner, Menparekraf Sandiaga juga berkesempatan mengunjungi Bukit Peramun yang terletak di Desa Air Selumar, Belitung, dengan area hutan seluas 115 hektare. Kawasan ini juga ditumbuhi beberapa jenis tanaman berkhasiat obat.

Uniknya di Bukit Peramun terdapat primata endemik langka yaitu tarsius. Hewan ini memiliki mata besar dengan ukuran tubuh sebesar telapak tangan. Diperkirakan tarsius yang ada saat ini tinggal 80 ekor.

“Untuk itu saya berpesan agar kawasan Bukit Peramun dapat dikelola dengan baik. Karena desa wisata Air Selumar yang nanti adalah bagian dari satu kesatuan untuk ekowisata, perlu kita perhatikan dan kita jaga kelestarian lingkungannya. Ini akan menjadi produk unggulan wisata di tengah pandemi, karena masyarakat banyak yang mencari produk wisata di udara terbuka,” ujarnya.

Ia berharap Gubernur Bangka Belitung dan Bupati Belitung menindaklanjuti pengembangan Bukit Peramun yang rencananya terintegrasi dengan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Desa Juru Seberang.

“Langka ini yang harus kita kelola selama tiga tahun ke depan. Sehingga, tracking dari HKm Juru Seberang sampai ke Bukit Peramun bisa menjadi satu yang terintegrasi,” ujarnya.

Baca Juga: Wisata Borobudur Tutup Dua Hari, Ikuti Gerakan ‘Jateng di Rumah Saja”

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah