Cerita Singkat Perjalanan Hidup Ustadz Maaher at-Thuwailibi yang Wafat di Rutan Mabes Polri

- 9 Februari 2021, 17:12 WIB
Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia di Rutan Mabes Polri, Senin, 8 Februari 2021.
Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia di Rutan Mabes Polri, Senin, 8 Februari 2021. /Instagram.com/ustadmaaheratthuwailibi

MALANG TERKINI – Sebelumnya tidak banyak yang mengetahui sosok pendakwah yang satu ini. Ustadz Maaher at-Thuwailibi menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Ustadz Maaher menghembuskan nafas terakhir di Rutan Mabes Polri pada 8 Februari 2021 pukul 19.00 WIB.

Namanya tercium oleh awak media ketika kata-katanya menjadi kontroversi dan tersebar dan menjadi perbincangan di media sosial.

Baca Juga: Ustadz Maaher Meninggal Dunia di Rutan Mabes Polri, Dulu Ditahan Atas Dugaan Penghinaan Terhadap Ulama

Ustadz Maaher memiliki cerita perjalanan hidup yang sangat menarik yang harus diketahui. Faktanya dirinya memiliki nama asli Sony Eranata.

Walaupun profesinya sebagai Ustadz dia tidak marah jika ada seseorang yang memanggilnya dengan nama Sony.

Nama Ustadz Maaher adalah nama penanya dan nama Sony adalah nama pemberian orang tuanya. Sehingga dia tidak keberatan jika dipanggil dengan sebutan nama asli tersebut.

Lahir di Sumatera Utara pada 14 Juli 1992. Ustaz Maaher adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ustadz Maaher memiliki banyak sekali cerita dalam hidupnya.

Karena logat yang sedikit kasar dan intonasi yang sangat tinggi, orang kerap menganggap Ustadz Maaher kasar.

Padahal, menurutnya kata-kata tersebut memang sudah bahasa kesehariannya. Secara alami keluar karena logat bicara sehari-hari.

Ustadz Maaher terlahir dari keluarga yang biasa saja. Pekerjaan sang ibu adalah tukang cuci dari rumah ke rumah.

Baca Juga: Ustadz Maaher at-Thuwalibi Meninggal Dunia, Djuju Purwanto: Awalnya Luka Usus

Pekerjaan orang tuanya hanyalah buruh kasar dan tidak ada garis keturunan seorang pendakwah.

Ustadz Maaher pernah mengejar pendidikan di Universitas Ibnu Khaldun di Bogor. Namun, pendidikan yang ditempuh tidaklah selesai karena kesibukan Ustadz Maaher untuk agama.

Ustadz Maaher memiliki seorang istri dan dua orang anak. Dalam berdakwah Ustadz Maaher tidak mematok tarif dan ikhlas dibayar berapa saja.

Dari pengakuannya, Ustadz Maaher juga mencari peluang lain di luar aktifitasnya saat berdakwah.

Untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga, Ustadz Maaher membuka bisnis kecil menjual kitab dan buku serta berjualan parfum.

Tidak sedikit yang mencibirnya saat berjualan kitab dan buku. Ustadz Maaher tidak memperdulikan perkataan orang lain terkait hal tersebut.

Dirinya mengaku apapun yang dilakukannya hanya untuk menafkahi keluarganya agar bisa bertahan hidup..***

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah