Kominfo Fokuskan Pembangunan Konektivitas Digital untuk Wilayah 3T

- 25 Maret 2021, 06:55 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mendengarkan paparan dari Komisi I DPR saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/2/2021). Rapat tersebut membahas laporan pekembangan transformasi digital dan penyusunan digital roadmap serta peran strategis Kemkominfo dalam upaya diseminasi informasi untuk menghadapi pandemi COVID-19 gelombang kedua. ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mendengarkan paparan dari Komisi I DPR saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/2/2021). Rapat tersebut membahas laporan pekembangan transformasi digital dan penyusunan digital roadmap serta peran strategis Kemkominfo dalam upaya diseminasi informasi untuk menghadapi pandemi COVID-19 gelombang kedua. ANTARA FOTO/Fauzan/foc. /FAUZAN/ANTARA FOTO

MALANG TERKINI - Penyediaan dan pemerataan infrastruktur pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di seluruh Indonesia menjadi hal yang di fokuskan oleh Kemenkominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika) sebagai salah satu adanya peningkatan konektivitas digital.

Hal tersebut, menjadi salah satu bagian penting yang menjadi pemutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional.

Seperti dikutip oleh Malang Terkini dari situs laman resmi Kominfo, atas apa yang ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal Kementrian Kominfo Mira Tayyiba, bahwa adanya penyelenggaraan pembangunan infrastruktur konektivitas digital khususnya melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) tepatnya sepanjang tahun 2020 sendiri telah membangun sebanyak 1.682 Base Transveiver Station (BTS) jaringan 4G di 1.682 desa/kelurahan.

Baca Juga: INCAR, Alat Canggih Polda Jatim untuk Tilang Elektronik, Bisa Deteksi Wajah dan Plat Nomor

Dijelaskan pula pada sebuah Forum Komunikasi Kehumasan yang mana acara tersebut berlangsung secara virtual dari Swiss-Bellhotel, Serpong-Tangerang Selatan, bahwasannya adanya program aksesibilitas internet yang sebelumnya ada pada target 9.400 lokasi, tepatnya pada tahun 2020 justru mengalami sebuah penambahan yang begitu signifikan tepatnya ada pada 11.817 lokasi.

Tidak hanya itu saja, bahwasannya adanya program konektivitas akses internet dan jaringan 4G tepatnya di wilayah 3T (Terpelosok, Terdepan dan Terpencil) telah dimanfaatkan dengan baik, khususnya ditujukan untuk pemanfaatan pada bidang di sektor kesehatan serta pendidikan.

Sekjen Mira sendiri memaparkan, jika pada sektor pendidikan sendiri akses internet dan adanya konektivitas jaringan 4G bahwasannya dimanfaatkan untuk pelatihan serta adanya aktivitas pembelajaran online serta penyediaan lisensi pembelajaran Bahasa Inggris secara Online, penyediaan lisensi pembelajaran Agama Islam, pelaksanaan pelatihan kegiatan coding untuk masyarakat serta adanya pelatihan TIK untuk disabilitas.

Ditambahkan pula jika adanya program tersebut bahwasannya merupakan sebuah tatanan program yang bersifat inklusif, sedangkan pada sektor kesehatan sendiri telah diadakan pelatihan aplikasi pencatatan kesehatan ibu hamil tepatnya ditujukan pada Bidan di Puskesmas pada lingkungan dengan kategori wilayah 3T.

Baca Juga: 6 Tips untuk Sukses Menghadapi Interview Kerja, Jangan Sampai Diabaikan

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah