Formasi Penerimaan CPNS akan Diumumkan Akhir Maret

- 26 Maret 2021, 08:36 WIB
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo (kanan) bersama Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana (tengah) mengikuti rapat kerja bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Raker tersebut membahas evaluasi penetapan formasi pengadaan CPNS dan PPPK tahun 2021. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo (kanan) bersama Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana (tengah) mengikuti rapat kerja bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Raker tersebut membahas evaluasi penetapan formasi pengadaan CPNS dan PPPK tahun 2021. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj. /PUSPA PERWITASARI/ANTARA FOTO

MALANG TERKINI – Pada rapat kerja Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) dan Komisi II DPR pada Rabu, 24 Maret 2021 membahas mengenai seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021.

Tjahjo Kumolo selaku Menpan RB mengatakan bahwa formasi CPNS akan diumumkan pada akhir Maret paling lambat dan pemerintah sudah mendata total kebutuhan ASN untuk penerimaan CPNS.  

Dalam rapat itu diketahui jumlah kebutuhan pemerintah yaitu sebanyak 1.275.387 posisi. Dengan rincian pemerintah pusat sebanyak 83.669 dan daerah 1.191.718, dan posisi paling banyak dibutuhkan ialah guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 1.002.616.

Baca Juga: Seleksi CANS Fokuskan Tenaga Teknis untuk Terjun ke Lapangan, Kurangi Tenaga ASN di Administrasi

Tjahjo juga menjelaskan untuk PPPK non guru terdapat 70.008, dan CPNS-nya sebanyak 119.094.

Jumlah rencana untuk penetapan pemerintah pusat sebanyak 69.684, dengan rincian 61.129 untuk 56 kementerian atau lembaga, lalu 8.555 untuk delapan sekolah kedinasan.

Lalu untuk pemerintah daerah sebanyak 671.867 dengan rincian guru PPPK sebanyak 565.633, dan PPPK non guru 21.571, dan CPNS-nya 64.663.

Kebutuhan jumlah tersebut merupakan usulan dari 588 instansi, namun hingga saat ini masih 32 instansi yang belum mengusulkan kebutuhan ASN.

“Sebanyak 588 instansi sudah mengusulkan kebutuhan dengan rincian 539 instansi yang sudah usul dokumen yang lengkap dan 49 instansi sudah mengusulkan. Namun ini, sedang kita kejar lagi untuk melengkapi dokumen dan ada 32 instansi, ungkap Tjahjo, dikutip Malang Terkini dari PMJ News.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah