Terakhir, Fadli Zon juga mengungkapkan bahwa pemilihan umum yang bebas dan adil turun dari 95,48 poin menjadi 85,75 poin
“Ini adalah variabel skor yang paling anjlok,” kata Fadli.
Baca Juga: Kritik Penyataan Muhadjir Effendy, Fadli Zon: Bagaimana Petani Sejahtera kalau Tidak Untung?
Lebih dari itu, terdapat juga variabel lain yang berada di bawah 60 poin yang menghambat demokrasi.
Variabel tersebut adalah adanya ancaman kekerasan dengan jumlah 57,35 poin dan persentase jumlah anggota dewan dari kalangan perempuan dengan jumlah 58,63 poin.
Berikutnya, terdapat demonstrasi kekerasan dengan jumlah 30,37 poin.
Ia juga menyebutkan bahwa kekuasaan semakin terkonsentrasi di tangan Presiden dan Eksekutif.
Hal ini dilihat dari kekuasaan Presiden dengan menerbitkan Perpu yang membuat presiden dapat mengubah lebih dari 5 Undang-undang sekaligus.***