Dikabarkan, ada lebih dari 1 juta data orang dibiarkan secara terbuka oleh pemerintah Indonesia karena gagal menerapkan protokol privasi.
“Kami memperkirakan lebih dari 1,3 juta orang telah terpapar dalam kebocoran data ini,” ungkap dari laporan tersebut.
Baca Juga: Pak Anas Penghulu Asal Malang yang Viral, Beri Pesan Menyentuh kepada Pengantin
Aplikasi berbasis eHAC ini didirikan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan pada tahun 2021.
Pihak vpnMentor mengatakan jika telah menghubungi Kementerian Kesehatan RI yang membuat aplikasi eHAC.
Namun, usaha untuk memberitahu dan menghubungi tersebut tidak mendapatkan respon dari Kementerian Kesehatan Indonesia.
Baca Juga: Terdaftar Kementerian Kominfo, PrivyID dan Digisign jadi Pilihan Tanda Tangan di Era Digital
“Kami menghubungi Kementerian Kesehatan Indonesia dan mempresentasikan temuan kami,” tulis laporan tersebut.
“Setelah beberapa hari tanpa jawaban dari kementerian, kami menghubungi agensi CERT* Indonesia dan, akhirnya, Google – penyedia hosting eHAC,” lanjut artikel laporan tersebut.
Namun dikabarkan, sampai awal Agustus pihak vpnMentor tidak mendapatkan jawaban.