Bukan G30S PKI, Ada Sejarah Tersembunyi pada Tanggal 30 September: Pancasila Bakal Jadi Dasar PBB

- 30 September 2021, 10:57 WIB
Ir Soekarno saat menyampaikan pidato mengenalkan Pancasila di hadapan pimpinan negara seluruh dunia dalam sidang PBB 30 September 1960/ Tangkap layar/
Ir Soekarno saat menyampaikan pidato mengenalkan Pancasila di hadapan pimpinan negara seluruh dunia dalam sidang PBB 30 September 1960/ Tangkap layar/ /YouTube Sukabumi infokowasitv

Di hadapan pimpinan negara-negara yang tergabung dalam PBB, Ir Soekarno menelanjangi konsep bernegara ala PBB yang justru menjadikan negara lain terutama bagian timur menjadi kacau.

Presiden pertama Indonesia itu menyerukan untuk merubah konsep yang ada di PBB dengan istilah baru bernama 'To Build The World A New' bukan 'To Build a New World'.

To Build The World A New dimaknakan sebagai memebangun dunia kembali. sedangkan To Build a New World, membangun dunia yang baru.

Baca Juga: Mengenang Peristiwa G30S PKI: Sosok Jenderal Ahmad Yani Sasaran Utama Pemberontakan

Dalam pidato yang sangat bersejarah itu, Ir Soekarno memulai pidatonya dengan mengutip ayat suci dari berbagai agama tentang konsep kehidupan berbangsa menurut Tuhan.

Kemudian mengerucut pada suatu yang diambil sebagai intisari, yang bisa dijadikan dasar sebagai kehidupan berbangsa dalam PBB, yatu Pancasila.

Ditegaskan oleh Ir Soekarno, 'Pancasila' menjadi suatu kebenaran universal yang dapat diterima oleh setiap bangsa.

Berikut kutipan singkat pidato Ir Soekarno yang menyampaikan Pancasila sebagai dasar seluruh bangsa, dilansir Malang Terkini dari Departemen Penerangan RI.

Baca Juga: Lagu Indonesia Raya 3 Stanza, Lirik Asli Lengkap Sejarah Karya WR Supratman

"Jadi, dengan minta maaf kepada Lord RusselI yang saya hormati sekali, dunia ini tidaklah seluruhnya terbagi dalam dua fihak seperti dikiranya. Meskipun kami telah mengambil sarinya, dan meskipun kami telah mencoba mensintesekan kedua dokumen yang peting itu; kami tidak dipimpin oleh keduanya itu saja. Kami tidak mengikuti konsepsi liberal ataupun konsepsi komunis. Apa gunanya?

Halaman:

Editor: Muhammad Isnan

Sumber: Buku TUBBAPPI Departemen Penerangan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah