Walaupun PKI dianggap menganut ideologi asing dan didukung China, rupanya tentara juga melibatkan bantuan rahasia dari kekuatan asing untuk menumpas PKI. Dalam kasus ini adalah Amerika Serikat.
Ketika terjadi keretakan antara PKI dan Tentara Indonesia, terjadi polarisasi antara penduduk sipil. Kemudian, ada dua peristiwa mendorong masalah menjadi bencana:
- Pada bulan Mei 1965, Menteri Luar Negeri Indonesia, Subandrio, mempublikasikan rancangan telegram yang diduga ditulis oleh duta besar Inggris, Andrew Gilchrist. Hal ini mengacu pada rencana serangan Inggris dan Amerika terhadap Indonesia yang dibantu oleh ‘teman-teman tentara lokal’.
Pada rapat umum PKI kemudian, Subandrio mengatakan ada 'bukti dokumenter' dari kontra-revolusi yang akan segera direncanakan terhadap Soekarno.
- Pada bulan Agustus 1965, Soekarno pingsan tiga kali dan PKI akan kehilangan Soekarno sebagai perisainya melawan Tentara Indonesia. PKI yang khawatir memutuskan untuk bertindak lebih dulu.
Upaya kudeta 30 September
Pada 1 Oktober 1965, orang-orang Indonesia terbangun oleh siaran sepuluh menit tentang tindakan tiba-tiba oleh 'Gerakan 30 September'.
Organisasi misterius telah menangkap 'sejumlah jenderal' yang dianggap merencanakan 'kudeta kontra-revolusi yang disponsori CIA’ menjelang Hari Angkatan Bersenjata pada 5 Oktober.
Di bawah arahan PKI, hal-hal berikut terjadi: