Namun ia juga menyadari bahwa tidak semua orang ,menyukai cara-cara yang dilakukannya. Meski demikian, marah tersebut tetap dipandang sebagai tindakan yang pantas.
“Umpamanya nemu Pungli, enaknya apa? dimarahin atau dibilang; maaf ya, jangan ambil Pungli (bernada halus).. Masa iya gitu, kan harus di gas, ngek ngek,” tutur Ganjar sambil tertawa.
Baca Juga: 50+ Link Download Twibbon Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-93, Pasang Bingkai Foto PNG Gratis Hari Ini
Dalam dalam rentang protes masyarakat pada dirinya terkait perilaku marah-marah, ia menuturkan bahwa memang tindakan tersebut memiliki sisi buruk.
Namun ia juga menuturkan, ada kondisi dan letak pemimpin harus marah dan harus berlaku ramah kepada masyarakatnya
Setelah sempat berhenti untuk marah-marah, ia mengaku masyarakat merindukan marah-marah yang dilakukannya.
Baca Juga: Bacakan Kalimat-kalimat Saran, Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 Halaman 59
Kerinduan tersebut datang karena kasus Pungli kembali terjadi dalam pelayanan masyarakat di Jawa Tengah.
“Pak Ganjar Mbok marah lagi! Kenapa? Punglinya jalan lagi!, Nah kan,” terang ganjar mengikuti ucapan masyarakat pada dirinya.***