Pesan-Pesan Berharga dari Para Pahlawan Nasional Indonesia  

- 11 November 2021, 10:00 WIB
Quote Para Pahlawan saat Hari Pahlawan 10 November 2021, Pahlawanku Inspirasiku
Quote Para Pahlawan saat Hari Pahlawan 10 November 2021, Pahlawanku Inspirasiku /Kemensos.go.id

 

MALANG TERKINI - Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan Pemerintah RI kepada tokoh yang dinilai berjasa bagi bangsa dan negara.

Tercatat, sampai saat ini sudah ada 195 nama yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional di Indonesia.

Selain mempunyai kisah perjuangan yang layak diteladani generasi penerus bangsa, para Pahlawan Nasional itu juga meninggalkan pesan-pesan yang berharga.

Baca Juga: Hotel Yamato Surabaya, Saksi Bisu Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Berikut ini adalah sejumlah nama para Pahlawan Nasional beserta pesan-pesan dari mereka.

1. Abdul Muis

“Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang“.

Pesan tersebut disampaikan Abdul Muis sewaktu menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, pada saat ia melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan wakil SI.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Jawa Timur untuk Liburan Natal dan Tahun Baru

2.  Ki Hajar Dewantara

"Ing Ngarso Sung Tulodo. Ing Madyo Mangun Karso. Tut Wuri Handayani."

Artinya: di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.

Semboyan tersebut diajarkan Ki Hajar Dewantara saat merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922, dan hingga kini masih dipakai dalam dunia pendidikan.

3. Dokter Cipto Mangunkusumo

“Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari Generasi Muda!"

4. Tjut Nyak Dien

“Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan."

Baca Juga: Pimpinan Yayasan HAM Serukan Justin Bieber Membatalkan Konser di Arab Saudi

5. Gubenur Suryo

“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali.”

Pesan tersebut disampaikan Gubernur Suryo dalam pidato melalui radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

6.  R.A. Kartini

“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung.”

Baca Juga: Encanto, Film Animasi Disney yang Akan Tayang di Bioskop Bulan ini!

7. Jenderal Sudirman

“Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus.”

Pesan tersebut disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya.

8. Prof. Moh. Yamin, SH

“Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri."

Pesan tersebut disampaikan Moh. Yamin pada konggres II di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris.

Baca Juga: Cara Aman Mempercepat Siklus Haid atau Menstruasi Menurut dr. Saddam Ismail

9.  Pattimura

“Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit."

Pesan tersebut disampaikan Pattimura saat akan digantung di Kota Ambon pada 16 Desember 1817.

10. Nyi Ageng Serang

“Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya “.

Pesan tersebut disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan 10 November 2021, Kemensos Tabur Bunga di Kepulauan Seribu

11. Teuku Nyak Arif

“Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama.“

Pesan tersebut disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera.

12. I Gusti Ngurah Rai

“Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai.”

Pesan tersebut disampaikan dalam surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang.

13. Supriyadi

“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi.“

Baca Juga: KAI EXO Comeback, Inilah Teaser Foto Album dan Jadwal Rilis

Pesan tersebut disampaikan saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang.

14. Ir. Soekarno

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”

(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”

(Pidato HUT Proklamasi 1963)

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

Baca Juga: Google Doodle Hadirkan Sosok Komposer Indonesia Ismail Marzuki pada Hari Pahlawan Nasional 2021

“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.”

15.  Moh. Hatta

“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita.”

“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”

16. Silas Papare

“Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku.”

Baca Juga: Barcelona Prioritaskan Striker Transfer Januari Mendatang, Siapakah Pemain yang Jadi Incaran?

Pesan tersebut disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat/Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI.

17. Bung Tomo

“Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan”.

(Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)

“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.”

Baca Juga: Inilah 4 Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional pada Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021

Pesan tersebu disampaikan dalam pidato Bung Tomo melalui radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945.***

 

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: Kemensos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah