Berapa Tinggi Gunung Semeru? Lokasi Gunung Semeru, Gunung Berapi Tertinggi di Pulau Jawa yang Alami Erupsi

- 5 Desember 2021, 12:36 WIB
Letak Gunung Semeru yang meletus 4 Desember 2021 berada di Malang dan Lumajang Provinsi Jawa Timur.
Letak Gunung Semeru yang meletus 4 Desember 2021 berada di Malang dan Lumajang Provinsi Jawa Timur. /ANTARA FOTO/SENO

MALANG TERKINI – Gunung Semeru yang kemarin, 4 Desember 2021 erupsi merupakan Gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Gunung Semeru ini termasuk Gunung berapi yang masih aktif dimana letusan pertamanya terjadi pada tahun 1818.

Gunung Semeru ini termasuk gunung tertinggi di pulau Jawa karena memiliki ketinggian 3.676 mdpl.

Baca Juga: Update! Korban Eruspi Gunung Semeru, BNPB : 13 Warga Meninggal Dunia dan 41 Orang Lebih Luka-luka

Seperti dilansir Malang Terkini dari resmi tim geologi, 5 Desember 2021 gunung Semeru yang terletak di Kabupaten/Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitue -8.108 derajat Lintang Utara Longitude 112.92 derajat Bujur Timur dan memiliki ketinggian 3.676 mdpl.

Gunung ini terbentuk karena terjadi subduksi Lempeng antara Indonesia dan Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Gunung Semeru juga adalah gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatra dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Gunung Semeru Ada Dimana? Detail Lokasi Gunung Semeru, Sejarah dan Legenda Kepercayaan Masyarakat

Gunung Semeru termasuk gunung bertipe strato atau berbentuk kerucut dengan kubah lava dan puncak tertingginya di Mahameru dengan ketinggian 3.676 mdpl.

Aktivitas Gunung Semeru yang baru saja erupsi ini di kawah Jonggring Saloko di tengah puncak Mahameru.

Menurut Kepala Badan Geologi dan Fisika dalam konferensi pers BNPB, 4 Desember 2021 kawah Jonggring Saloko ini terbentuk sejak 1913.

Baca Juga: 13 Warga Meninggal Dunia Akibat Meletusnya Gunung Semeru

Dalam kejadian erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 kali ini memiliki tipe letusan vulkanis trombolian.

Tipe ini berupa penghancuran kubah atau lidah lava yang lama dan pembentukan lidah lava yang baru.

Saat penghancuran kubah atau lidah lava ini menyebabkan timbulnya awan panas akibat guguran kubah lava, dan inilah karakteristik dari Gunung Semeru.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Malang dan Harga Tiket: Nonton Film Ghostbusters, Yowis Ben 3, Venom Hingga Eternals

Sebenarnya erupsi Gunung Semeru akibat guguran lava ini tidak akan sebesar yang terjadi 4 Desember 2021 apabila tidak turun hujan.

Hujan yang turun di daerah kawah Jonggring Saloko ini menyebabkan lidah lava memanjang dan gumpalan awan panas yang dihasilkannya pun semakin besar.

Apalagi intensitas curah hujan sebelum erupsi terjadi itu cukup tinggi, jadi membuat perluasan lidah lava semakin besar, guguran kubah lava pun semakin besar.

Salah satu ciri lagi dari Gunung Semeru adalah setelah terjadi erupsi besar, maka jarang dijumpai erupsi besar lagi karena sifatnya tidak terus menerus.

Tapi yang perlu diwaspadai adalah susulan lahar dingin karena intensitas hujan yang terjadi di daerah kawah.

Intensitas hujan yang tinggi di puncak gunung menyebabkan aliran material yang telah dimuntahkan oleh Gunung Semeru tergelontor ke bawah melewati aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Youtube BNPB Indonesia Magma ESDM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x