MALANG TERKINI – Kabar Rumini yang meninggal saat memeluk ibunya ketika tragedi erupsi Semeru terus menarik perhatian publik. Membuat setiap orang yang membacanya terharu.
Sebuah akun Twitter @ElokNurie menceritakan kisah Rumini di sebuah thread yang ia bagikan pada 6 Desember 2021. Ia membuat thread cerita ini dari tulisan Ibu Nyai Qurroti A'yun, M.Ed yang mendapat cerita langsung dari suami dan adik Rumini.
Rumini, perempuan 28 tahun ini merupakan alumni Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang, tempat Ibu Nyai Qurroti A'yun, M.Ed mengabdi.
Ibu Nyai Qurroti A’yun mengenal secara personal sosok Hasyim, adik ipar Rumini. Cak Hasyim, begitu panggilannya, adalah mahasiswa tempat Ibu Nyai Qurroti A’yun mengabdi dan baru dua hari pulang KKN.
Ibu Nyai Qurroti A’yun bercerita, pada pagi hari sebelum kejadian, Cak Hasyim menjemput Zaki, anak Rumini. Kebetulan rumah mereka hanya berjarak kisaran 800 m.
Setelah menyerahkan barang-barang sumbangan dari Ponpes Kyai Syarifuddin, Ibu Nyai Qurroti A’yun mengunjungi keluarga Rumini yang mengungsi di rumah saudaranya di sekitar posko.
Sambil menyuapi anaknya, suami Rumini bercerita mengenang istrinya, tanpa diminta oleh Ibu Nyai Qurroti A’yun. Berikut adalah kisah yg dituturkan oleh suami rumini.
"Malam sebelum kejadian, saya sedang dalam keadaan sudah capek seharian kerja di tambang pasir. Saya pengennya istirahat saja. Tapi entah kenapa kok istri saya itu meluk-meluk aja. Biasanya kami tidur dengan mengapit anak kami. Entah kenapa malam itu kok istri saya minta di sisi saya. Minta diusap kepalanya.”