Organisasi Nirlaba Global GISAID Catat Ada 30 Kasus Penularan Omicron di Indonesia

- 26 Desember 2021, 18:28 WIB
GISAID mencatat bahwa Indonesia telah memiliki 30 kasus penularan Covid-19 varian Omicron
GISAID mencatat bahwa Indonesia telah memiliki 30 kasus penularan Covid-19 varian Omicron /Pixabay/Tumisu

MALANG TERKINI - Organisasi nirlaba Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) sejauh ini mencatat telah ada 30 kasus penularan SARS-Cov-2 varian Omicron di Indonesia.

"Ada 30 kasus saat ini di GISAID," ujar Siti Nadia Tarmizi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik sekaligus Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu sore tanggal 26 Desember 2021.

Melansir dari Antara, jumlah kasus penularan virus corona varian Omicron dicatat telah bertambah sebanyak 11 kasus dari hari Jumat 24 Desember, yakni ketika Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa kasus infeksi Omicron di Indonesia masih sebanyak 19 kasus.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Imbau Masyarakat Agar Tidak ke Luar Negeri, Mengingat Keparahan Varian Omicron

Nadia mengatakan bahwa pemerintah semakin intensif mengupayakan pelacakan kasus dan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan SARS-Cov-2 varian Omicron.

Salah satu di antara usaha pelacakan tersebut adalah melakukan pemeriksaan pada pelaku perjalanan dari luar negeri.

"Kalau suspek hanya yang bisa dari hasil pemeriksaan S-gene Target Failure (SGTF) yang hanya 100 sampel, tapi kalau saat ini semua sampel positif PCR pelaku perjalanan luar negeri ini diperiksa genom sekuensingnya," ujarnya.

Baca Juga: Fungsi Sebuah Termos, Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 147

"Tidak perlu panik karena (kepanikan) tidak akan memecahkan masalah. Tetapi harus tetap waspada dengan menjalankan protokol kesehatan," kata Nadia seraya mengimbau masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa protokol kesehatan serta kedisiplinan warga merupakan hal yang penting untuk menekan persebaran SARS-Cov-2 varian Omicron serta varian virus corona yang lain.

Nadia menekankan tiga hal penting yang efektif mencegah penularan Covid-19, yakni 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), 3T (testing, tracing, treatment) atau pemeriksaan, pelacakan, dan penanganan kasus, dan vaksinasi.

Baca Juga: Setelah Suga, Anggota BTS RM dan Jin Juga Positif Covid-19

"Masyarakat harus terus melakukan perubahan perilaku dengan menjalankan protokol kesehatan kendati aktifitas sudah bisa dijalankan," tuturnya.

Sementara itu, Masdalina Pane selaku epidemiolog utama dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) mengemukakan bahwa semua pihak harus bekerja sama demi mencegah persebaran varian Omicron.

"Pengawasan di pintu-pintu masuk wilayah negara ini harus terus diperkuat. Protokol kesehatan harus senantiasa dilakukan secara disiplin, meningkatkan cakupan vaksinasi, dan memperkuat 3T," ujarnya.

Selain itu, meski jumlah penduduk Indonesia yang selesai divaksin sudah leibh dari 100 juta orang, Masdalina mengatakan bahwa pemerintah sebaiknya tetap memerhatikan pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah