Mengenal Fenomena Klitih di Jogja, Jumlah Korban Serta Penanganannya yang Dinilai Lamban

- 2 Januari 2022, 07:55 WIB
ILUSTRASI - arti klitih yang sudah meresahkan masyarakat
ILUSTRASI - arti klitih yang sudah meresahkan masyarakat /PIXABAY/Cesar Augusto Ramirez Vallejo

Namun saat ini, klitih berubah dari yang mulanya memiliki target yang jelas, saat ini terkesan acak dan bisa mengancam siapa saja. Dan pelaku klitih tidak segan melukai korbannya dengan sajam.

Klitih berbeda dengan begal, pelaku klitih akan puas setelah melihat korbannya jatuh dan tak berdaya tanpa harus merampas barang milik korbannya.

Baca Juga: Daftar Hari Libur Nasional 2022: Sepanjang Tahun Ada 16 Hari Libur Nasional dan Tanggal Merah

 

Beberapa faktor yang mendasari perilaku klitih adalah karena adanya masalah dalam hubungan keluarga, interaksi dengan lingkungan kelompok, serta karakter individu.

Maka bisa disimpulkan bahwa gengsi dan kebanggaan kemungkinan punya andil besar perilaku klitih. Seorang pelaku menganggap klitih adalah satu-satunya kemampuan yang bisa ia banggakan untuk diri sendiri maupun dalam lingkungan kelompoknya.

Klitih saat ini sedang meneror kota Jogja, dengan total 58 jumlah korban klitih selama 2021. Ini merupakan yang terbesar dari tahun-tahun sebelumnya.

Masyarakat Jogja dan sekitarnya mengaku semakin takut keluar malam, karena maraknya kasus klitih ini.

Baca Juga: Apa itu Klitih? Korban Bertambah, Terbaru dari Sleman Hingga Meresahkan Masyarakat

Warganet juga berkomentar bahwa penanganan kasus klitih ini sangat lamban. Berikut beberapa unggahan komentar warganet tentang klitih yang diunggah di twitter, dengan menandai akun Polda Jogja agar segera cepat ditindak.

Halaman:

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x