Polres Lumajang Buru Pelaku Intoleransi Soal Sajen Semeru, Cak Thoriq Pastikan Itu Bukan Warga Lokal

- 11 Januari 2022, 11:06 WIB
Pelaku penendangan sajen kini diburu oleh pihak kepolisian Lumajang
Pelaku penendangan sajen kini diburu oleh pihak kepolisian Lumajang /Humas Polres Lumajang/

MALANG TERKINI – Beredarnya video yang memperihatkan aksi seseorang yang menendang sesaji, yang berada di sekitar area erupsi gunung Semeru, itu memperoleh balasan dari Kapolres Lumajang.

Sebagaimana dilansir dari keterangan tertulis dari Polres Lumajang, bahwa dari pihak mereka akan melakukan tindakan tegas tentang sikap intoleran yang telah dilakukan oleh seorang pemuda yang telah menendang sesaji di sekitar area erupsi gunung Semeru tersebut.

“Masih terus kami lakukan upaya pencarian. Kami juga berterima kasih adanya info seseorang yang kita duga atau identik dengan pelaku. Terduga pelaku berinisial HF,” ucap AKBP Eka Yekti pada keterangannya, Senin, 10 Januari 2022.

Baca Juga: Pelaku Tendang Sajen Semeru Diburu Polres Lumajang, Identitas Sudah Dikantongi Petugas

Selain itu, pihak Kapolres Lumajang mengatakan bahwa dari pihaknya telah melakukan kerjasama dengan juga dengan pihak polres, tempat tinggal pria yang terduga tersangka atas tindakan intoleran tersebut.

“Kami juga didukung penuh oleh Dirreskrimum polda Jatim, kami lakukan pelacakan dan penelurusan guna penyelidikan terhadap terduga penyelidikan terhadap terduga pelaku, bukan hanya penyelidikan di lapangan, namun juga kita dibantu tim cyber untuk patroli di media sosial,” lanjut AKBP Eka Yekti.

Pihak kapolres mengatakan bahwa dari pihaknya telah memperoleh laporan yang resmi dari salah satu anggota GP Ansor tentang adanya informasi dugaan tindak pidana yang telah dilakukan oleh tersangka.

“Laporan resminya telah kami terima, sudah kami terbitkan laporan polisi, kita ikuti prosesnya, semoga segera terungkap,” ucap AKBP Eka Yekti.

Baca Juga: Akibatnya jika Orang Tua Bertengkar di Hadapan Anak Menurut Buya Yahya

AKBP Eka Yekti mengatakan bahwa pada video yang viral tersebut benar-benar tindakan yang intoleransi, yang seharusnya dilarang untuk dilakukan.

“Tindakan pelaku ini tidak bisa dicontoh, apapun keyakinan dan agamanya, kita wajib saling menghormati, jangan berbuat hal-hal yang dapat merusak kerukunan bangsa,” ujar AKBP Eka Yekti.

Selain itu, kapolres mengatakan bahwa setelah beredarnya video intoleransi viral tersebut, masih terpantau bahwa kondisi kamtibmas masih dalam kondisi yang baik.

Baca Juga: Terungkap Identitas Pria Tendang Sesajen di Semeru, Bupati Thoriq: Saya Pastikan Bukan Orang Lumajang

Dan selain itu juga mendapatkan dukungan dari polres Lumajang yang bekerja sama bersama TNI, seluruh pemerintah, bahkan masyarakat.

“Kami juga berterima kasih pada rekan TNI, Pemkab Lumajang dan seluruh elemen masyarakat yang membantu mencari dan memberi informasi terkait terduga pelaku,” ucap AKBP Eka Yekti.

Kapolres mengatakan bahwa terduga tersangka atas tindakan intoleran tersebut dapat dijatuhi hukuman pidana berdasarkan pasal 156 KUHP tentang ujaran kebencian dan penghinaan terhadap suatu golongan.

“Ancamannya penjara 4 tahun. Juga terkait penyebaran video tersebut, kami akan terapkan Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik, dengan ancaman hukuman penjara 6 tahun dan atau denda paling banyak 1 milyar,” ucap kapolres.

Kapolres menambahkan bahwa diharapkan masyarakat untuk tetap dalam kondisi yang tenang dan tidak terpancing emosi.

“Saya imbau masyarakat tetap tenang, jangan terpancing, saya harap masyarakat juga tetap waspada dan jangan mau dihasut, apalagi berbuat hal yang sama, ini ulah orang yang ingin memanfaatkan situasi, sudah barang tentu akan kita mintai pertanggungjawaban secara hukum,” ujar AKBP Eka Yekti.

Selain itu, viralnya video intoleran tersebut juga mendapat balasan dari Cak Thoriq, bupati Lumajang.

Cak Thoriq mengatakan bahwa terduga pelaku tindakan intoleran bukanlah warga Lumajang.

Cak Thoriq menegaskan kembali bahwa terduga pelaku itu bukan lah warga Lumajang, diasmping hal itu.

Menurutnya kejadian viral tersebut sangatlah mengganggu kestabilan sosial masyrakat Lumajang. ***

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah