Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dedi Supandi, menyayangkan kejadian dalam kegiatan Lingkaran Setan tersebut yang mengakibatkan para siswa mengalami luka-luka dan sampai ada yang masuk rumah sakit untuk mendapat perawatan.
"Yang disayangkan memang kejadian tindakan kekerasan ini berdampak, ada tiga orang yang masuk rumah sakit. Yang dua orang sudah keluar rumah sakit dan siap sekolah lagi. Sedangkan yang satu belum," ucap Dedi, Kamis, dilansir Malang Terkini dari Antara.
Dedi mengatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang dinamai Lingkaran Setan di SMAN 1 Ciamis itu tidak mendapat izin dari pihak sekolahan.
"Jadi terkait kejadian Pramuka di SMAN 1 Ciamis, kejadian itu berawal dari hari Sabtu di luar sekolah. Jadi sebetulnya itu kegiatan di luar instansi pendidikan dan tidak ada izin dari sekolah," terangnya.
Baca Juga: Respon Pihak EIS FEB UI Atas Tindakan Terduga RR Pelaku Pelecehan Seksual Siber Foto
Semetara itu, istri Gubenur Jabar Atalia Praratya menyatakan bahwa Lingkaran Setan bukanlah kegiatan resmi Pramuka.
Menurut Atalia, kegiatan tersebut diinisiasi oleh senior/alumni yang dilakukan tanpa izin sekolah maupun gugus depan serta tidak dihadiri pembina dan pelatih.
Selaku Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat, Atalia memohon maaf kepada semua pihak atas adanya kejadian dalam Lingkaran Setan itu.
Ia pun meminta agar kasus dugaan penganiayaan dalam kegiataan Lingkatan Setan tersebut diusut tuntas.***