Kedua guru tersebut yang diduga dituduh melecehkan siswi IP dimana diduga mendapat cacian dari kedua guru tersebut yang mengatakan bahwa dirinya miskin dan bodoh.
Baca Juga: Bahaya Menyimpan Air Mineral Kemasan di Mobil, Bisa Sebabkan Gangguan Pencernaan Hingga Jantung
Menurut Ihwan Ritonga, ini adalah pengaduan kali ke dua dia terima sehingga dia merasa untuk melakukan klarifikasi dengan mempertemukan guru dan siswinya.
“Pengaduan itu sudah dua kali kita terima dari siswi yang sama. Maka untuk klarifikasi kita pertemukan siswi dan gurunya guna menyejukkan suasana,” Kata Ihwan
Siswa berinisial IP itu disebut oleh Ihwan sebagai salah satu siswa binaannya, yaitu siswi yatim piatu dan benar miskin tetapi ia berprestasi.
“Saya yang menanggungjawabi biaya sekolah anak itu. Hingga kuliah nanti saya siap membiayai biaya kuliah sepanjang berprestasi,” ucap Ihwan.
Baca Juga: Cara Menyelamatkan Bayi Tersedak, Lakukan Teknik ini agar Makanan Keluar
Ihwan menjelaskan pula bahwa saat ini ada banyak sekali anak dari warga kurang mampu di Medan dari tingkat SD hingga kuliah yang ditanggung biaya sekolahnya.
“Bila ada anak warga miskin yang putus sekolah, kita siap menanggung segala keperluannya, tapi berprestasi,” kata Ihwan setelah pertemuan tersebut.
Saat pertemuan dengan pihak sekolah, Ihwan Ritonga menekankan bahwa agar tidak ada lagi ucapan penghinaan dan cacian dari guru kepada semua anak didik.