Network
MALANG TERKINI – Ditengah penyebaran Omicron yang semakin mengganas, kita harus selalu waspada terutama dalam menjada kesehatan tubuh.
Untuk itu, kita perlu mengenali gejala apa saja yang menjadi indikasi seseorang terkena Omicron.
Dilansir dari berbagai sumber, Gejala umum dari Omicron umumnya sama dengan varian Covid-19 lainnya.
Seperti sakit tenggorokan, pilek, batuk hingga anosmia (hilangnya indra penciuman).
Pakar Covid-19 dari Asian Institute of Medical Sciences, Dokter Charu Dutt Arora menjelaskan bahwa kita perlu waspada jika mengalami nyeri-nyeri di bagian tubuh.
Salah satu yang paling sering dikeluhkan adalah nyeri di bagian punggung.
Baca Juga: Waspada Omicron, Kenali Gejala Umum yang Bakal Dialami
"Ada banyak penelitian di Barat yang menunjukkan bahwa 63 persen pasien yang terinfeksi oleh varian Delta dan 42 persen pasien yang terinfeksi oleh varian Omicron telah melaporkan sakit punggung sebagai salah satu gejala utama," ujar Arora, dilansir dari laman Express, Sabtu, 19 Februari 2022.
Selain itu, Arora mengatakan nyeri otot umumnya dirasakan penderita yang terkonsentrasi di tiga bagian tubuh berbeda yaitu punggung bawah, kepala serta otot.
"Nyeri otot terutama di sekitar area lutut," imbuh Arora.
Baca Juga: Jam Tayang dan HTM Nonton Film di Ciputra World, Delta, Galaxy, dan Grand City Surabaya Hari Ini
Selain Aurora, salah satu Ahli bedah tulang belakang ortopedi Yale Medicine, Peter Whang menjelaskan virus ini memiliki banyak jenis gejala.
Selain itu, bisa jadi virus tersebut akan mempengaruhi sistem paru-paru atau sistem muskuloskeleta kita.
"Covid adalah apa yang kami sebut pemain jahat. Ini benar-benar dapat meniru begitu banyak jenis gejala, apakah itu mempengaruhi sistem paru-paru atau sistem muskuloskeletal atau kesehatan Anda," terang Whang, dilansir dari PMJ News, pada Sabtu, 19 Februari 2022.
Salah satu produk obat sampingan utama dari infeksi adalah peningkatan signifikan dalam sekresi sitokin, yang membantu meningkatkan sistem kekebalan dalam melawan patogen asing.
Pelepasan sitokin pro-inflamasi ini memicu reaksi dalam tubuh yang mengiritasi otot dan persendian.***
