Kisah Kegeraman Gus Dur pada Singapura, Salah Satunya Karena Menuduh Indonesia Sarang Teroris

- 22 Mei 2022, 21:25 WIB
Kisah Gus Dur marah pada Singapura
Kisah Gus Dur marah pada Singapura /Tangkap layar cuplikan video Antaranews.com

MALANG TERKINI - Presiden Republik Indonesia keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ternyata pernah sangat tidak suka dengan Singapura.

Ada beberapa hal yang menggambarkan betapa Gus Dur sangat geram dengan Singapura.

Salah satu yang membuat Gus Dur sangat kesal saat Perdana Menteri Singapura saat itu, Lee Kuan Yew menuduh Indonesia sarang teroris.

Kisah kegeraman Gus Dur pada Singapura tersebut disampaikan oleh Mantan Juru Bicaranya saat jadi Presiden, Adhie Massardi

Baca Juga: Kemendagri Singapura Jelaskan Alasan UAS Ditolak Masuk ke Negara Tersebut

"Jadi memang Singapura itu dari sisi ketatanegaraan sih baik-baik aja, kita juga dengan masyarakat Singapura itu fine-fine aja, gak ada masalah. Buktinya kalau kita ke Singapura disambut dengan baik, kalau uangnya banyak lebih baik lagi, belanja-belanja," tuturnya, Sabtu, 21 Mei 2022.

"Tetapi dari sisi ketatanegaraan setelah pak Harto lengser itu memang berubah sikap mereka, mereka sangat merendahkan Indonesia karena faktanya memang pemimpin-pemimpin kita juga tidak memperhatikan rakyatnya," ujar Adhie Massardi menambahkan.

Baca Juga: Ahmad Dhani Ajak Pendukung UAS untuk Tidak Pergi ke Singapura

Dia mengatakan bahwa akibat tidak memperhatikan rakyat, sosok Pemimpin Indonesia akhirnya tidak dihormati oleh negara lain.

"Akibat tidak memperhatikan rakyat, jadi kalau kita contohlah misalnya kalau kita tidak mengurus anak-anak kita, tetangga juga kan tidak hormat dengan anak itu," ucap Adhie Massardi.

"Begitu pula di negara, kaya contoh karena oleh rakyatnya Presiden Widodo ini tidak dihormati, di negara lain juga 'Ngapain juga gua harus menghormati, rakyatnya aja tidak menghormati' itu yang terjadi kemarin itu di Amerika," katanya menambahkan.

Adhie Massardi kemudian membeberkan masalah kompleks Singapura dengan Indonesia pada masa pemerintahan Gus Dur.

"Nah terkait dengan Singapura ini, memang Singapura punya masalah kompleks dengan hubungan ketatanegaraan, terutama ketika saya masih di Istana bersama Presiden Abdurrahman Wahid. Kita dapat laporan-laporan bahwa illegal logging, illegal oil, minyak yang selundupan itu ditampung oleh Singapura," tuturnya.

"Kemudian Gus Dur mengancam, minta agar berhentilah Singapura itu menampung, berhentilah menjadi penadah illegal logging itu. Nggak lama kemudian, sekretarisnya Kedubes kontak saya, dia ingin menjelaskan, ya kita dengerin apa penjelasannya," ujarnya.

"Dia bilang 'Pak Adhie, Singapura itu kan pelabuhan internasional, tidak mungkin kita menjadi penadah barang-barang ilegal, selundupan-selundupan. Jadi kayu dan minyak yang masuk ke kita itu legal'," ucap Adhie Massardi menambahkan.

Menurutnya, bukannya mengakui kesalahan, Singapura justru menyalahkan adanya tindakan ilegal tersebut ke Pemerintah Indonesia.

"Dan dia ceritakan juga, dia tahu juga proses legalisasinya itu ada di tengah laut, jadi oleh pejabat kita juga. Dia bilang 'kalau kita jelaskan, ini kan nanti Indonesia tersinggung. Persoalannya bangsa Indonesia ini persoalan mengawasi aparatnya sendiri'," kata Adhie Massardi.

"Kemudian saya lapor lah sama Gus Dur, 'Iya kan mereka juga yang mengatur, dan dia tahu bahwa dilegalisasi di tengah jalan itu termasuk ilegal. Negara harusnya mengawasi, menolak hal-hal semacam itu'," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: UAS Mengaku Dideportasi dari Singapura Saat Hendak Liburan Bersama Sahabat dan Keluarganya

Tidak hanya itu, Adhie Massardi juga menceritakan beberapa kejadian lainnya yang membuat Gus Dur membenci Singapura.

"Kemudian yang menarik lagi, kan kita pernah juga bilang jangan melindungi para koruptor lah, orang Kedubes Singapura itu mengatakan bahwa 'Pak Adhie, itu yang disebut di Indonesia koruptor itu waktu masuk ke Singapura itu sebagai warga negara yang bukan koruptor," ujarnya.

"Bawa paspor yang sah, masuk ke situ, baru dinyatakan koruptor. Jadi sebetulnya kesalahan ada di aparat kita, dari sisi saya bilang ini bener tapi kan nggak gitu-gitu amat juga," ucap Adhie Massardi menambahkan.

Ada juga aksi penolakan Singapura saat Gus Dur berniat membentuk organisasi semacam ASEAN dengan negara seperti Timor Leste.

Baca Juga: Horor! Kisah Mistis Istana Negara yang Dialami Ajudan Gus Dur, Diganggu Penampakan Hantu Noni Belanda

"Kemudian yang menarik lagi itu ketika Gus Dur punya gagasan membentuk organisasi semacam ASEAN, kalau ASEAN itu kan kalau bahasa kita ini negara-negara di beranda depan lah," tutur Adhie Massardi.

"kemudian Gus Dur berpikir ketika Timor Leste merdeka dia berpikir bahwa kita harus juga punya organisasi di halaman belakang seperti Fiji, Vanuatu, Solomon, Papua Nugini, Timor Leste, semacam ASEAN-nya Asia-Pasifik lah," ujarnya menambahkan.

Adhie Massardi mengungkapkan bahwa gagasan tersebut langsung ditolak mentah-mentah oleh Perdana Menteri Singapura saat itu, Lee Kuan Yew.

"Nah gagasan ini ditolak mentah-mentah, dicela oleh Lee Kuan Yew. Marahlah Gus Dur, dia bilang dia tidak menghormati negara. Ditolak itu sama mempengaruhi negara-negara agar jangan mau. Jadi mungkin Singapura khawatir kalah pengaruh di Asia Pasifik itu dengan Indonesia," ujarnya.

Tidak hanya saat Gus Dur menjabat, begitu Presiden keempat Indonesia itu lengser, Singapura kembali berulah yang membuatnya geram.

Baca Juga: Arie Kriting Pertanyakan Kehidupan Pejabat yang Gak Korupsi, Putri Sulung Gus Dur Cerita Kisah Bapaknya

"Setelah Gus Dur lengser, ketika di Indonesia heboh soal teroris pasca 911 itu, karena Gus Dur pemimpin umat Islam di Indonesia yang juga organisasi besar NU, kemudian lee kuan yew menuduh Indonesia sarang teroris, ya marah lah Gus Dur," tutur Adhie Massardi.

"Karena di dunia ini kan Gus Dur dikenal sebagai pemimpin umat Islam yang moderat, yang menjadi mayoritas di Indonesia," ucapnya.

"Jadi wajar kalau Gus Dur tersinggung, kemudian dia marah, dia mengatakan bahwa 'kalau mau bikin ribut, kita bikin ribut dengan Singapura'," katanya menambahkan, dikutipdari kanal Youtube Hersubeno Point, Minggu, 22 Mei 2022.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Berita ini pernah terbit di Pikiran Rakyat dalam judul "Eks Jubir Bongkar Alasan Gus Dur Sangat Benci Singapura: Dia Sampai Bilang 'Kalau Mau Bikin Ribut, Kita Ribut'"

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah