"Anak sebelas tahun itu (Eril) punya rasa penasaran, 'Ya Allah, bagaimana 'arsy-Mu' itu yang ada di air?', 'Ya Allah, bagaimana kuasa-Mu itu yang ada di air?' kata UAH menambahkan, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Intens Investigasi.
Guru keluarga Ridwan Kamil tersebut mengatakan bahwa boleh jadi renungan-renungan itu yang mengantarkan kepada keadaan husnul khatimah terbaik.
"Itu jawaban dari apa yang dia renungkan sebelas tahun yang lalu yang renungan itu dijawab dengan cara wafatnya," tutur UAH.
Ustaz Adi Hidayat menyebutkan bahwa orang yang wafat tenggelam itu termasuk dari golongan syahid akhirat.
Ia juga menyampaikan bahwa kematian itu sesuatu yang sudah ditetapkan dan tidak bisa ditolak, tapi caranya yang menjadi pembeda.
Pendiri Quantum Akhyar Institute tersebut menganjurkan agar bisa memperbanyak kisah-kisah baik yang pernah dilakukan Eril selama hidup untuk menginspirasi semua orang.
"Karena wafatnya Eril itu luar biasa, banyak menggugah jutaan doa, perhatian banyak orang dan tidak setiap orang yang meninggal bisa menghadirkan suasana yang demikian seperti wafatnya Eril," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril putra Ridwan Kamil hilang saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, pada Kamis, 26 Mei 2022.