Network
MALANG TERKINI – Gempa bumi 5,1 SR mengguncang di Pantai Barat Bengkulu pada pukul 09.28 WIB Minggu, 07 Agustus 2022.
Beruntungnya, gempa bumi tektonik tersebut tidak berpotensi Tsunami. Berdasarkan hasil analisis BMKG gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,41° LS ; 102,06° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 68 Km arah Selatan Seluma, Bengkulu pada kedalaman 48 km.
Baca Juga: Gempa Afghanistan 22 Juni 2022: 1.000 Korban Jiwa Tewas Bahkan Diperkirakan Masih Terus Bertambah
Analisis BMKG mengenai gempa bumi ini dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
Melalui hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak yang dirasakan bagi masyarakat Kota Bengkulu dan Kepahiang dibagi berdasarkan skala intensitasnya.
Baca Juga: Meski Sudah Minta Maaf, Pelajar Bengkulu Tetap Dikeluarkan dari Sekolah Karena Video Hina Palestina
Daerah Kota Bengkulu dan Kepahiang dengan skala intensitas II - III MMI artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang serta hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Khawatir terjadi gempa bumi susulan, berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 10.00 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Imbauan lainnya, adalah untuk sementara hindari dari bangunan yang retak atau rusak dikarenakan terkena guncangan gempa bumi.
Selain itu, tetap periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun bangunan dan rumah tidak ada kerusakan akibat getaran gempa.
Tujuannya, supaya tidak membahayakan Anda dan keluarga saat kembali ke dalam rumah akibat dari ketidak stabilan bangunan pasca gempa bumi.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si. meminta masyarakat untuk selalu memantau berita resmi yang hanya bersumber dari BMKG.***
