Profil dan Biodata Patra M Zen, Pengacara Istri Ferdy Sambo: Pendidikan, Karir, Pengalaman

- 15 Agustus 2022, 06:32 WIB
Profil Patra M Zen, Eks Ketua YLBHI yang menjadi Pengacara Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo
Profil Patra M Zen, Eks Ketua YLBHI yang menjadi Pengacara Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo //Pixabay/geralt

MALANG TERKINI – Profil dan biodata Arief Patramijaya atau yang dikenal dengan nama Patra M Zen merupakan pengacara dari istri eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Patra sempat muncul setelah menanggapi tudingan yang dilakukan oleh tim pengacara keluarga Brigadir J.

Sehingga kini pendidikan, karir, pengalaman dalam menangani kasus hukum masih terus diburu publik untuk mencari tahu sosoknya lebih dalam.

Baca Juga: Ketika Bharada E Ditelepon Putri Candrawathi Sembari Menangis

Patra M Zen dan tim pengacara keluarga istri Ferdy Sambo mengatakan kepada pengacara keluarga Brigadir J bahwa pengacara Kamaruddin merupakan ahli sihir bukan ahli hukum.

Tudingan trsebut ini menangapi pernyataan pengacara Brigadir J terkait kasus penembakan yang menyebabkan tewasnya Brigadir J pada Jumat, 08 Juli 2022.

Atas dasar tersebut pihaknya ingin mempidanakan pengacara keluarga Brigadir J jika pihak pengacara terus memberikan spekulasi dan kecurigaan tanpa ada barang bukti.

Menurut Patra, apa yang dituturkan oleh tim pengacara Brigadir J merugikan kliennya Putri Candrawathi yang diduga menjadi korban pelecehan.

Patra merupakan pakar hukum pidana kelahiran Jakarta 1975. Ia merupakan ayah dari lima orang anak yang berprofesi sebagai seorang pengacara.

Baca Juga: Resiko Download Stumble Guys Mod Apk Unlock All Item Unlimited Gems Lewat ModCombo

Pendidikan

Patra menghabiskan masa pendidikan dari SD hingga SMA di Jakarta. Barulah saat menempuh pendidikan Sarjana Hukum, ia melanjutkan studinya di Universitas Sriwijaya, Palembang tahun 1993-1998.

Kemudian di tahun 2001 ia mendapatkan beasiswa dari Chevening Scholarship untuk melanjutkan studi di University of Essex Inggris.

Ia berhasil menempuh pendidikan master selama 1 tahun dan mendapatkan gelar LL.M di bidang Hukum Hak Asasi Manusia Internasional.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan S3 pada tahun 2015 – 2020 dan meraih gelar Doktor Hukum Pidana di Universitas Krisnadwipayana.

Baca Juga: Profil Mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J): Umur, Asal, Keluarga, Kasus, Pendidikan dan Karir

Karir

Dilansir melalui laman Linkedin Patra memiliki bidang spesialisasi reformasi sektor peradilan dan hukum hak asasi manusia internasional.

Karir Patra di bidang hukum terbilang sudah cukup lama. Pertama kalinya ia menjajaki karir bertahun-tahun di Sumatera Selatan selama lebih dari 4 tahun.

Pertama ia bergabung bergabung di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sumatera Selatan sebagai asisten pembela umum pada tahun 1995 – 1999.

Kedua, pernah menjadi Komite Independen Pemantau Pemilu, Panitia pemantau pemilu Sumatera Selatan pada tahun 1997 – 1999.

Baca Juga: Irjen Ferdi Sambo dari Suku Apa? Ini Biodata dan Profil Lengkap: Karir, Keluarga hingga Prestasi

Ketiga, Patra juga pernah menjadi peneliti di KPA (Konsorsium Pembaruan Agraria) untuk meneliti dan menganalisis reformasi dan kebijakan agraria di Sumatera Selatan selama 1998 – 1999.

Keempat, ia juga pernah giat di sebuah organisasi non-profit yang terkait Lingkungan dan Hidup Indonesia sebaai Kepala Kompartemen Civic Eduation selama 1998 – 1999.

Berlanjut ke tahun berikutnya, ia bertugas di YLBH Aceh sebagai pembela umum selama 8 bulan. Kemudian di tahun yang sama, ia bertugas di YLBHI Jakarta selama hampir 2 tahun sebagai Kepala Divisi Riset, Pendidikan dan Publikasi.

Di tahun 2001, ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi master di Inggris. Selama masa studinya, ia aktif di Human Rights Centre (Pusat Hak Asasi Manusia) di University of Essex sebagai documentalist.

Selang dua tahun vakum, Patra diketahui menjadi dosen di Universitas Paramadina pada tahun 2004 – 2007. Selama berprofesi sebagai dosen, Patra bertugas mengajar sistem hukum Indonesia.

Selain menjadi dosen, ia juga bertugas sebagai Ahli dan Interpreter Literasi Hukum dan Akses Kehakiman Indonesia di British Council Indonesia selama 2006 – 2007.

Baca Juga: Apa Arti Local Pride? Ini Maknanya dalam Bahasa Indonesia Istilah yang Viral Setelah Piala AFF

Selepas menjadi dosen, Patra M Zen sempat berkarir di Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dengan tanggung jawab perumusan Strategi Nasional Akses terhadap Keadilan bagi Masyarakat Miskin dan Kelompok Terpinggirkan di Indonesia selama 1 tahun lebih.

Sempat berkarir sebagai Executive Committee di Forum Asia selama 2006 - 2009. Selan itu, ia juga masih aktif mengajar di Swiss German University dan sebagai Ketua Tim Legal Drafting RUU Bantuan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Tahun 2006, Patra menduduki jabatan sebagai Ketua Badan Pengurus YLBHI Periode 2006 – 2011.

Setelah itu, Patra menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya di YLBHI dan kembali menjabat di pemerintahan sebagai penasehat hukum di Kementerian Sekretariat Negara selama Januari – Juli 2010.

Baca Juga: 25+ Twibbon Kemerdekaan 2022, Download Bingkai Foto Tema 17 Agustus untuk Gambar Profil WhatsApp dan Instagram

Tak berselang lama, ia membuka firma hukum dengan nama Patra M Zen and Partners pada tahun 2012 hingga saat ini.

Patra juga pernah menjadi Eks kader Demokrat, kemudian di tahun 2019 ia mencalonkan diri menjadi Calon Legislatif DPR RI dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Daerah Pilihan (Dapil) 2 yang meliputi daerah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri.

Semasa karirnya sebagai pengacara, kasus besar yang ia tangani adalah kasus mega korupsi Wisma Atlet Hambalang oleh mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum 2011.

Kini, mantan ketua Badan Pengurus YLBHI tersebut, menjadi kuasa hukum istri mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dalam kasus penembakan hingga menyebabkan Brigadir J tewas.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x