Dari pelacakan tersebut kemudian diketahui bahwa awal usaha perentasan dimulai sejak 3 September 2022.
Pihak UB juga mengevaluasi dan mempelajari bagaimana data tersebut direntas agar dapat diamankan.
Baca Juga: Profil dan Biodata Bjorka Dieter Morscheck
Sebagai salah satu langkah pengamanan data yang belum sempat direntas oleh oknum, seluruh mahasiswa telah diminta untuk mengganti password akun masing-masing.
"Kami belum tahu motifnya apa. Tetapi sepertinya supaya viral saja. Saat ini kami juga sedang mengecek validitas data yang dicuri masih menunggu analisa tim IT," kata Kotok Guritno.
Data Alumni tahun 2020 Fakultas Pertanian (Faperta) yang direntas itu termasuk nomor ponsel, nomor induk mahasiswa (NIM), alamat domisili, nama orang tua, tempat magang, tanggal yudisium, dan IPK hingga tanggal lulus.
Disebutkan oleh Kotok Guritno bahwa sebenarnya sistem keamanan data di UB sudah cukup baik.
Namun dari semua sistem pasti ada sisi kelemahannya yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
"Sebenarnya sistem keamanan di UB sudah bagus. Namun, secanggih apapun sistem, selalu ada kelemahan yang bisa dibobol," katanya.