MALANG TERKINI - Profil dan biodata Rasuna Said sedang ramai dibicarakan karena hari ini adalah kelahiran pahlawan nasional Indonesia tersebut.
Ia menjadi pahlawan nasional wanita yang memperjuangan persamaan atau kesetaraan pria dan wanita. Oleh karena itu, profil dan biodata Rasuna Said sampai dijadikan Google doodle hari ini.
Berikut Malang Terkini telah merangkum profil dan biodata Rasuna Said lengkap, baca halaman ini sampai akhir.
Baca Juga: Profil 7 Pahlawan di Pecahan Uang Kertas Baru yang Diluncurkan Bank Indonesia
Profil Rasuna Said
Rasuna Said adalah wanita pejuang kemerdekaan Indonesia asal Sumatra Barat. Ia berperan aktif dalam memperjuangkan persamaan hak dan kesetaraan antara pria dan wanita.
Wanita kelahiran Desa Panyinggahan ini adalah wanita ke-9 yang menerima kehormatan sebagai pahlawan nasional Indonesia.
Perjungan politik ia awalin dengan bergabung dalam organisasi Sarekat Rakyat sebagai sekretaris mulai 1926. Selain itu, Rasuna Said adalah seorang guru dan jurnalis.
Kemudian, pada 1928, Rasuna Said bergabung dalam Partai Sarekat Islam cabang Maninjau. Ia naik posisi sebagai pemimpin.
Tidak sampai di situ, ia juga bergabung dalam Persatuan Muslim Indonesia (Permi), organisasi yang berbasis Islam dan nasionalisme.
Ia sempat dikeluarkan oleh tempat ia mengajar, lantaran mengajarkan ilmu politik kepada murid-muridnya, dalam upaya mewujudkan Indonesia yang merdeka.
Rasuna Said juga menganggap kelakuan kawin cerai akibat polemik poligami adalah suatu pelecehan kepada kaum wanita.
Rasuna Said tidak menyerah, ia pindah ke Padang, tempat markas Permi, dan mendirikan sekolah khusus untuk anak-anak perempuan.
Pada rapat umum Permis 23 Oktober 1932, ia berpidato tentang upaya menuju Kemerdekaan Rakyat Indonesia. Ia menentang segala kerusakan dan kejahatan penjajahan yang dibuat oleh kolonialisme.
Baca Juga: Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan, Gula Darah Langsung Turun Cocok untuk Penderita Diabetes
Hal itu membuat Rasuna Said menjadi wanita pertama yang ditangkap oleh Kolonial Belanda karena terjerat hukum Speek Delict, yaitu hukum kolonial yang menyatakan siapapun dapat dihukum karena menentang Belanda.
Rasuna Said dipenjara di Semarang, Jawa Tengah selama 15 bulan bersama Rasimah Ismail.
Setelah bebas, ia tidak berhenti dan melanjutkan pendidikan di Islamic College yang dipimpin KH Mochtar Jahja dan Dr Kusuma Atmaja.
Rasuna Said kemudian menjadi pemimpin redaksi majalah Raya pada 1935. Majalah ini terus mengkritik keras Kolonialisme Belanda.
Baca Juga: 14 September 2022 Kalender Islam, Berapa Hijriah? Cek Selengkapnya!
Rasuna kemudian membuat koran mingguan bernama Menara Poetri. Ia menyebarkan gagasan Antikolonialisme kembali.
Pasca kemerdekaan, ia aktif menjadi anggota KNIP dan DPRS. Hingga akhir hayatnya, jabatan terakhirnya adalah menjadi anggota DPA 1965.
Kemudian, pada 13 November 1974, Rasuna Said diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Biodata Rasuna Said
Nama: Hajjah Rangkayo Rasuna Said
Tanggal lahir: 14 September 1910
Wafat: 2 November 1965
Tempat lahir: Desa Penyinggahan, Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Indonesia
Pemakaman: TMP Kalibata, Jakarta
Agama: Islam
Aya: Muhamad Said (berpisah), Barius AS
Suami: Duski Samad
Anak: Auda Zaschkya Duski
Sekian profil dan biodata Rasuna Said lengkap, semoga bermanfaat.***