Rangkuman Film G30S PKI Lengkap, Bentuk Kekejaman yang Masih Kontroversi Sampai Detik Ini

- 23 September 2022, 08:44 WIB
Ringkasan film G30S PKI secara menyeluruh tentang kekejaman yang terjadi masih menjadi kontroversi
Ringkasan film G30S PKI secara menyeluruh tentang kekejaman yang terjadi masih menjadi kontroversi /ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/

Amoroso Katamsi berperan sebagai Mayjen Soeharto
Umar Kayam berperan sebagai Presiden Sukarno
Syubah Asa berperan sebagai DN Aidit
Bram Adrianto berperan sebagai Kolonel Untung
Rudy Sukma berperan sebagai AH Nasution
Ade Irawan berperan sebagai Ny AH Nasution
Keke Tumbuan berperan sebagai Ade Irma Suryani
Didi Sadikin berperan sebagai Sarwo Edhie Wibowo
Wawan Wanisar berperan sebagai Kapten Pierre Tendean

Berlatar tahun 1965 film ini mulai digarap saat terjadi peristiwa yang menggemparkan serta menjadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia sejak malam 30 September sampai dengan 1 Oktober 1965.

Hanya dalam 1 malam terjadi perisiwa kudeta PKI dalam bentuk peristiwa G30S nya yang ingin mendongkel kepemimpinan Bung Karno, Pesiden Pertama RI.

Baca Juga: Profil KS Tubun, Pahlawan Revolusi Lengkap Umur, Asal, Perjalan Karir hingga Akhir Hidupnya

Ada sebanyak 7 Jenderal yang masuk dalam Dewan Jenderal diculik oleh PKI dengan mengirimkan pasukan bersenjata lengkap mengaku sebagai pasukan Cakrabirawa.

Para jenderal yang masuk dalam daftar penculikan itu adalah Abdul Haris Nasution, Ahmad Yani, MT Hariono, Soeprapto, Sutoyo Siswomiharjo, DI Pandjaitan, dan S Parman.

Semua Jenderal berhasil dihabisi oleh PKI kecuali Abdul Haris Nasution karena terjadi salah tangkap, atase militer Pierre Tendean mengaku dirinya sebagai Jenderal Nasution.

Baca Juga: Profil R. Suprapto, Pahlawan Revolusi Lengkap Umur, Asal, Masa Muda hingga Akhir Hidupnya

Namun dalam aksinya banyak peristiwa kejam dan sadis yang membuat banyak orang merenggang nyawa Ade Irma Suryani, anak dari Jenderal Nasution.

Ketujuh Jenderal baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dibawa ke kamp PKI di Lubang Buaya.

Mereka yang masih hidup mengalami penyiksaan sadis dan dibunuh tanpa manusiawi sama sekali, semua korban dimasukkan dalam satu sumur.

Halaman:

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah