Kronologi Tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 Versi Suporter Aremania dan Polisi

- 2 Oktober 2022, 08:24 WIB
Kronologi sebenarnya tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 versi suporter Aremania
Kronologi sebenarnya tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 versi suporter Aremania /Tangkap layar Twitter @f12xos/

MALANG TERKINI - Kronologi tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 semakin menemukan titik terang. Berikut kronologi sebenarnya versi Polisi dan versi suporter Arema yang dihimpun redaksi.

Tragedi kericuhan yang menewaskan 127 suporter Aremania dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya menjadi sejarah tragis. Baru kali ini setelah 23 tahun Arema kalah dari Persebaya di kandang sendiri.

Kekalahan itu memicu kekecewaan dari suporter Aremania. Dan itu pula yang menjadi kronologi awal terjadinya tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

Menurut polisi, suporter yang kecewa turun ke lapangan untuk menemui official dan pemain Arema hanya sedikit. Namun kemudian diikuti suporter yang lain.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, 127 Orang Meninggal Dunia Termasuk 2 Polisi

Polisi pun menghalau suporter yang mulai ikut-ikutan turun ke lapangan. Polisi melakukan pengamanan agar tidak terjadi kericuhan.

Dalam penghalauan tersebut polisi juga menembakkan gas air mata. Hal itu dilakukan polisi karena beberapa suporter mulai merusak fasilitas, termasuk mobil aparat.

Ketika gas air mata ditembakkan, beberapa penonton menuju pintu 10 untuk keluar dari stadion untuk menghindari gas air mata.

Namun ternyata di pintu 10 sudah berdasarkan orang-orang yang mau keluar hingga menimbulkan beberapa orang sulit bernafas hingga ada yang pingsan.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan di Kanjuruhan Buntut Kekalahan Arema dari Persebaya, 127 Orang Tewas

Dalam tragedi itu ada 127 orang meninggal dunia termasuk dua anggota polisi. 34 orang meninggal di dalam stadion dan 93 orang meninggal di rumah sakit.

Selain korban meninggal ada juga korban yang luka-luka. Tercatat ada 180 orang yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Sementara itu, ada 13 mobil polisi yang rusak akibat diamuk massa. Dua diantaranya adalah kendaraan pribadi.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Arema FC VS Persebaya di Kanjuruhan 127 Orang Tewas, Terhimpit sampai Sesak Napas

Adapun kronologi tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya versi suporter Aremania dijelaskan berikut ini.

Seorang warganet yang diduga sebagai penonton dan supporter Arema di akun Twitternya @RezqiWahyu_05 menulis kronologi kericuhan di lapangan Kanjuruhan sebagai berikut:

"Disini saya akan coba menceritakan kronologi insiden yang terjadi di kanjuruhan 1 oktober 2022. Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00."

"Kick off dimulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikitpun.. Yg ada hanya supporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain persebaya."

"Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang."

"Babak ke-2 berlanjut dan tim persebaya berhasil mencetak gol.nya yang ke-3. Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta"

"Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya...Hingga peluit akhir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan. Disinilah awal mula tragedi dimulai..."

Baca Juga: Malam Kelam Stadion Kanjuruhan, 127 Korban Tewas Setelah Gas Air Mata Disemprotkan

"Setelah peluit di bunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa..."

"Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter.."

"Di sisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa

terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.."

"Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum-oknum tersebut.."

"Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.."

Baca Juga: Ngerinya Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Saksi Mata: Banyak Anak Kecil yang Terlihat Sesak Tak Berdaya

"Di ikuti dengan lempar" berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali.. Ahirnya pemain digiring masuk ke dalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib."

"Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan..."

"Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, dipentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya."

"Tpi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat..

Karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan."

Baca Juga: Kronologi Lengkap Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Sedikitnya 127 Orang Meninggal Dunia

"Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara Yang ahirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak"an gas air mata ke arah supporter."

"Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, di setiap sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata... Ada juga yang langsung di tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10".

"Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata."

"Banyak ibu" wanita" orang tua Dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata.... Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet.."

"Didalam stadion mereka sesak krna gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah. Sedangkan untuk keluar stadionpun gak bisa karena macet Penuh sesak di pintu keluar. Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata."

"Dan sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan Supporter terhadap aparat yang Dianggap mengurung kita didalam Stadion dengan puluhan gas air mata."

"Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali diluar stadion.. Lebih tepatnya disekitar tribun 2 Kanjuruhan."

Baca Juga: Kronologi Kericuhan Versi Penonton dalam Pertandingan Arema FC vs Persebaya yang Menelan Ratusan Korban

"Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita.. supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata" makian dan amarah... Batu batako, besi dan bambu berterbangan."

"Dan selama saya jadi supporter arema... Saya dikenalkan arema oleh orang tua saya saat tahun 2007 hingga saat ini..."

"Hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter"

"Saya masih belum percaya menyaksikan saudara" saya dengan kondisi seperti ini."

Baca Juga: Pernyataan Resmi Arema FC Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang Menelan Korban 127 Jiwa

Itulah kronologi kericuhan dalam tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 pada pertandingan Arema FC vs Persebaya yang menelan banyak korban.***

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah