Network
Andika Perkasa menjelaskan bahwa karena oknum Paspampres masuk dalam naungan Mabes maka proses hukum ditangani oleh TNI.
Dugaan terjadinya rudapaksa ini terjadi sekitar tanggal 15-16 November 2022 di Bali saat mereka berdua sama-sama menjadi pasukan pengamanan KTT G20.
Mayor Bagas Firmasiaga diduga melakukan rudapaksa terhadap Kowad ERG, dan sekarang sudah dilakukan penahanan oleh Detasemen Polisi Militer TNI dan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: Profil Biodata dan Fakta Menarik Bunga Citra Lestari, Arti Nama 'Unge' yang Istimewa
Awal penyidikan dilakukan oleh tim penyidik di tempat asal korban yaitu di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Adapun korban Mayor Inf Bagas Firmasiaga adalah anggota Divisi Infanteri 3/Kostrad bermarkas di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Mayor Bagas Firmasiaga merupakan perwira menengah di satuan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) maka kasusnya diambil alih oleh TNI.
Baca Juga: Kunci Jawaban Agama Kelas 8 Halaman 110, Soal Essay: Islam Pada Masa Daulah Umayyah
Seperti dijelaskan oleh Jenderal Andika menekankan bahwa oknum pelaku rudapaksa diambil alih oleh TNI.
"Jadi, kalau enggak salah sidiknya di Makassar karena korban ini bagian dari Divisi 3/Kostrad, tetapi akan diambil alih oleh Puspom TNI karena pelaku 'kan Paspampres. Itu 'kan di bawah Mabes TNI, kita ambil alih, penanganan di TNI," ucap Andika Perkasa.
