Makna Bleketepe dalam Pernikahan Adat Jawa yang Juga Dilakukan Keluarga Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

- 10 Desember 2022, 06:34 WIB
Berikut makna pemasangan bleketepe dalam pernikahan adat Jawa yang seperti dilakukan oleh keluarga Kaesang dan Erina
Berikut makna pemasangan bleketepe dalam pernikahan adat Jawa yang seperti dilakukan oleh keluarga Kaesang dan Erina /Portal Jogja/Siti Baruni/

MALANG TERKINI – Rangkaian pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono telah dimulai sejak 8 Desember 2022. Lalu pada 9 Desember 2022, kedua keluarga melakukan prosesi siraman yang diawali dengan pemasangan bleketepe.

Bleketepe di tempat Kaesang Pangarep dipasang oleh Presiden Jokowi sementara yang dirumah Erina Gudono dilakukan oleh sang kakak laki-laki.

Ternyata pemasangan bleketepe dalam pernikahan adat jawa yang dilakukan oleh dua keluarga calon pengantin baik keluarga Kaesang Pangarep dan Erika Gudono ternyata memiliki banyak makna.

Baca Juga: Apa Itu Nyantri? Kaesang Lakukan Tradisi Jawa Ini di Rumah Erina, Presiden Jokowi Turut Serta

Bleketepe sangat erat kaitannya dengan rangkaian pernikahan adat Jawa. Bleketepe diambil dari kata Bale Katapi. Bale berarti tempat dan Katapi memiliki arti memisahkan kotoran kemudian dibuang.

Dengan begitu arti dari bleketepe sendiri merupakan sebuah tempat dimana kotoran dipilah untuk kemudian dibuang.

Bleketepe sendiri dibuat dari anyaman daun kelapa yang hijau dan biasanya simbolis dipasang didepan pintu masuk rumah atau tempat acara.

Yang bertugas memasangnya adalah sang ayah. Setelah dipasang, ini merupakan tanda bahwa pengantin sudah siap melanjutkan prosesi siraman.

Pemasangan bleketepe sendiri biasanya akan dilakukan bersamaan dengan pemasangan lainnya seperti pemasangan tuwuhan yaitu pohon pisang raja.

Baca Juga: Profil dan Biodata Richarlison, Penyerang Berdarah Muda Timnas Brasil yang Bersinar di Piala Dunia 2022

Berikut beberapa makna dari pemasangan bleketepe yang menjadi rangkaian wajib dalam pernikahan adat jawa.

1. Simbolis Pernikahan Adat Jawa Dimulai

Pemasangan bleketepe pada bagian depan gerbang rumah merupakan tanda simbolis bahwa pemilik rumah akan memulai pernikahan dengan adat jawa.

2. Ajakan Orang Tua dan Calon Pengantin Untuk Penyucian Diri

Pemasangan bleketepe sendiri erat kaitannya dengan proses selanjutnya yaitu siraman. Pemasangan ini memiliki makna bahwa orang tua maupun calon pengantin mengajak para tamu maupun siapapun untuk menyucikan diri.

Baca Juga: Sinopsis Lookism: Kehidupan Ganda di Balik Pemilik 2 Raga, Tayang 9 Desember di Netflix

Semua yang hadir dan masuk ke tempat dan sudah melewati bleketepe maka diharapkan lahir dan batinnya akan bersih.

Nantinya diharapkan yang sudah bersih dan suci ini akan memancarkan cahaya yang disebut Nur Harapan.

Kebersihan dan kesucian dari orang yang sudah masuk melewati bleketepe, hal ini dikarenakan kotoran yang dimiliki sudah dipilah dan dibuang.

3. Menolak Bala

Setiap orang tua yang memasang bleketepe ini tentunya memiliki harapan bahwa acara pernikahan yang akan digelar bisa terbebas dari bala atau hal tidak baik.

Bleketepe bagi mereka yang percaya akan bisa menjaga serta menghindarkan calon pengantin dan keluarga dari marabahaya dan niat buruk.

Baca Juga: Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Mengenal Makna Filosofi dan Urutan Prosesi Siraman

4. Penyucian Lokasi

Memasang bleketepe oleh keluarga diharapkan dapat menyucikan lokasi untuk digunakan pada acara-acara berikutnya.

Hal ini dikarenakan lokasi memiliki peran penting pernikahan sehingga diharapkan dalam keadaan suci agar pernikahan berjalan lancar.

Itulah makna yang terkandung serta harapan dari pemasangan bleketepe yang dilakukan dalam sebuah prosesi pernikahan adat Jawa termasuk pernikahan Kaesang dan Erina. ***

Editor: Iksan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x