Network
MALANG TERKINI - Sebanyak tiga ribu sekolah dan 70 Ribu siswa tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023.
Hal ini tidak lain karena sekolah terlambat menginput data nilai ke sistem dan dampaknya bisa merugikan siswa.
Alasannya sendiri pihak sekolah belum selesai mengisi data nilai siswa.
Masalah tersebut sering kali terjadi setiap pendaftaran masuk perguruan tinggi negeri.
Baca Juga: Gempa 5,4 M Guncang Jayapura, Pemkot Liburkan Sekolah
Padahal, pihak SNPMB sendiri telah memberikan waktu sebulan bagi sekolah untuk mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Sejak 9 Januari sampai 9 Februari 2023 pada pukul 15.00 WIB, pengisian data telah dilakukan.
Seperti yang kita tahu bahwa kali ini sistemnya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Semua nilai dari setiap mata pelajaran dianggap sama dengan mengambil dirata-rata keseluruhannya, tanpa mementingkan salah satu mata pelajaran dengan porsi nilai rapor 50 persen.
Baca Juga: Sering Gagal Paham, Ini Perbedaan Universitas, Akademi, Institut, Sekolah Tinggi dan Politeknik
Komponen pertama dan kedua di atas dapat diatur oleh masing-masing perguruan tinggi negeri dengan total 100 persen.
Prestasi termasuk ke dalam komponen kedua juga ditetapkan oleh PTN itu sendiri. Sementara portofolio untuk program studi Seni dan Olahraga sama seperti jalur SNMPTN tahun sebelumnya.
"Proses pendaftaran SNPMB yang ada setiap tahun itu, dapat diantisipasi sejak jauh hari. Pihak sekolah harus mempelajari sistem pendaftarannya sejak dini, dan bila ada kendala dalam pelaksanaannya, pihak panitia pendaftaran bisa mempersiapkan tim asisten," kata Rerie anggota Komisi X DPR RI.
Di sisi lain dapat diakui bahwa masih ada sekolah terutama sekolah negeri yang tidak memiliki tim khusus untuk mengolah data ke sistem seleksi perguruan tinggi negeri. ***
