Angka Stunting di Jawa Timur Menurun Jadi 19,2 Persen, Berada di Bawah Batas Maksimal WHO

- 12 Februari 2023, 08:02 WIB
Angka stunting di Jawa Timur kini 19,2 persen, prestasi yang luar biasa.
Angka stunting di Jawa Timur kini 19,2 persen, prestasi yang luar biasa. /Pexels/@goumbik

MALANG TERKINI - Berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), angka stunting di Jawa Timur turun menjadi 19,2 persen.

“Pada tahun 2021, angka stunting di Jatim sebesar 23,5 persen dan pada tahun 2022 mengalami penurunan yang sangat signifikan, yaitu turun 4,3 persen menjadi 19,2 persen,” ucap Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN dilansir dari Antara.

Nilai tersebut berada di bawah standar World Health Organization (WHO) yang menetapkan angka maksimal stunting adalah 20 persen.

 “WHO mengamanahkan bahwa maksimal angka stunting adalah 20 persen,” tutur Hasto.

Baca Juga: Pentingnya Mencegah Stunting pada Anak

Apabila suatu wilayah terindikasi memiliki angka stunting melebihi 20 persen, maka wilayah tersebut dianggap mempunyai masalah serius terhadap kasus stunting.

Hasto juga mengatakan bahwa penurunan angka stunting di Jawa Timur merupakan sebuah prestasi yang luar biasa mengingat Jawa Timur adalah provinsi dengan kepadatan penduduk yang cukup besar tetapi memiliki angka stunting di bawah 20 persen.

“Sebagai provinsi yang angka stunting-nya besar, tapi bisa turun di bawah 20 persen, saya rasa ini perkembangan besar,” kata Hasto.

Ia menyampaikan bahwa hal tersebut tidak lepas dari peran bidan dalam memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada ibu hamil.

Baca Juga: Berapa UMR Jawa Timur 2023? Inilah daftar UMP Terbaru Per 1 Januari Surabaya hingga Sampang

Peran bidan disebut memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam penurunan angka stunting anak.

Bidan menjadi garda terdepan yang senantiasa mendampingi para ibu sejak awal kehamilan hingga usia anaknya menyentuh angka lima tahun.

“Karena peran bidan dalam mendampingi dan memberikan penyuluhan pada ibu hamil, tingkat stunting di Jawa Timur saat ini bisa turun di bawah 20 persen,” ujar Hasto mengapresiasi jasa bidan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebutkan bahwa provinsi tersebut memerlukan percepatan prevelensi stunting agar bisa mencapai target 14 persen.

Baca Juga: Nikah Muda Sebabkan Stunting, Kepala BKKBN Sebut Menikah Perlu Kesiapan Fisik

Angka 14 persen tersebut merupakan target yang sudah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2024.

Oleh karena itu, Khofifah mengatakan efektifnya intervensi peran dari para bidan untuk menurunkan angka stunting di Jawa Timur agar bisa mencapai target Jokowi.

Para bidan diharapkan bisa memberi penyuluhan kepada ibu-ibu terkait pola asuh yang benar.

Baca Juga: Kronologi Anggota TNI dan Dua Anaknya Tertabrak Kereta Api di Probolinggo Jawa Timur

Apabila para ibu mengonsumsi nutrisi yang baik, menerapkan pola hidup yang sehat, mengasuh anak dengan penuh kasih sayang, serta memenuhi gizi anak, maka risiko stunting bisa dihindari.

“Pemprov Jatim sering kali mengundang ibu hamil dan anak-anak untuk menerima penyuluhan dan bantuan gizi. Kami juga selalu menekankan pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak,” ujar Gubernur Jawa Timur tersebut.

Lebih lanjut ia pun menyampaikan, “Angka 14 persen ini bukan sekadar target, tapi menentukan masa depan bangsa.”***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah