Network
MALANG TERKINI – Beberapa waktu yang lalu, sebuah video menampilkan seorang perempuan mengutarakan pendapatnya mengenai beasiswa LPDP. Video tersebut ramai di Twitter hingga menimbulkan pembahasan isu mengenai kemiskinan struktural di kalangan Warganet.
Video tersebut berasal dari pemilik akun TikTok @angel*** yang berkomentar bahwa sudah sewajarnya orang kaya lebih banyak mendapatkan beasiswa LPDP daripada masyarakat ekonomi kelas bawah.
Pemilik akun tersebut melontarkan pendapatnya yang cenderung menyalahkan masyarakat ekonomi kelas bawah yang menurutnya terkesan pasif.
Baca Juga: Baca Surat Al Waqiah dan Doa ini, Agar Dapat Rezeki dan Terhindar dari Kemiskinan Seumur Hidup
“Kalo kamu miskin, jangan salahin pemerintah. Kenapa gak salahin orang tuamu karena terlahir miskin,” ujarnya.
Sementara itu, pemilik akun Twitter @nafsutab*** membagikan video tersebut pada 7 Februari 2023 di Twitter.
Pemilik akun tersebut memberikan kritikan terhadap unggahan yang sempat viral tersebut. Menurutnya, masyarakat ekonomi kelas bukan tidak ingin berusaha tetapi hal tersebut disebabkan oleh adanya fenomena kemiskinan struktural.
“Luangin waktu dikit Sis, lain kali belajar soal kemiskinan struktural,” ujarnya.
Menurutnya, pemilik akun viral tersebut belum memiliki kesadaran mengenai privilege yang tidak dimiliki semua orang.
“Berusaha mah bagus dan kudu banget. Yang jadi permasalahan adalah Mbaknya buta privilege,” ujarnya menambahkan.
Di samping itu, pemilik akun TikTok @kpc*** ikut menanggapi video viral tersebut melalui sebuah konten video di akun Tiktok pribadinya. Video tersebut dibagikan oleh pemilik akun Twitter @elmc*** di kolom komentar Twitter.
Dalam video tersebut, pemilik akun Tiktok @kpc*** tersebut berbagi pandangannya mengenai fenomena kesenjangan di tengah masyarakat mengenai penerima beasiswa LPDP.
Baca Juga: Bedah Persyaratan Essay LPDP 2022 Tahap 2, Simak Poin Penting Berikut
Menurutnya, masyarakat kelas menengah ke atas memiliki lebih banyak akses untuk mendapatkan pendidikan dibanding masyarakat ekonomi kelas bawah.
Pemilik akun tersebut menjelaskan bahwa banyak masyarakat ekonomi kelas bawah yang masih sulit mendapatkan akses untuk mendapatkan berbagai sumber belajar dan informasi seperti buku, internet, dan lain sebagainya, terutama mereka yang tinggal di pelosok.
Menurutnya, masyarakat menengah ke atas yang memiliki lebih banyak sumber daya menjadi leluasa untuk memprioritaskan pendidikan tanpa mengeluhkan hal lain. Sebaliknya, masyarakat ekonomi kelas bawah cenderung memprioritaskan waktu dan tenaganya untuk bekerja.
“Ada orang-orang yang harus bekerja dan menyokong keluarganya. Apalagi kalau misalnya mereka di sandwich generation. Mereka ngga bisa ninggalin itu selama dua sampe tiga tahun untuk S2,” ujarnya.
Baca Juga: Update Info! Kebijakan Terbaru Beasiswa LPDP 2022, Pelamar Wajib Catat
Menurutnya, sebagian orang juga membutuhkan sumber daya seperti biaya tes bahasa maupun biaya pendaftaran di perguruan tinggi yang dituju. Hal tersebut cukup beresiko bagi keadaan finansial kalangan ekonomi kelas bawah.
Pemilik akun tersebut menambahkan bahwa adanya kesenjangan latar belakang pendidikan yang menimbulkan perbedaan yang signifikan. Menurutnya, latar belakang pendidikan merupakan faktor yang penting dalam tahap perkembangan.
“Mereka yang menengah ke bawah dan menengah ke atas pasti jenis pendidikan yang diterima saat besar itu jauh berbeda. Dengan begitu, output yang dihasilkan juga mungkin berbeda,” tuturnya menambahkan.
Video yang yang ramai diperbincangkan tersebut dikomentari oleh akun Twitter resmi LPDP @LPDP_RI. Akun tersebut berkomentar bahwa pemilik video viral tersebut bukanlah Awardee LPDP.
Baca Juga: Rekomendasi Channel YouTube yang Bisa Bantu Daftar LPDP 2022 Tahap 2
“Yang bersangkutan bukan Awardee LPDP ya”, ungkap akun resmi LPDP.
Hingga berita ini dimuat, cuitan yang diunggah oleh akun @nafsutab*** tersebut telah mendapatkan 14.3K retweet dan 23K likes.***
