Penelitian ini akan menganalisa berbagai macam instrumentasi pembuatan preparat nano, guna pengembangan teknik penentuan dosis dan sistem pengantarannya.
Nanomedisin Terbukti Sebagai Obat Kanker
Dalam beberapa tahun terakhir, obat nano telah terbukti memiliki potensi sebagai penunjang terapi yang menjanjikan bagi pengobatan kanker.
Sjaikhurrizal El Muttaqien, peneliti Pusat Riset Vaksin dan Obat (PRVO) menuturkan bahwa pengiriman agen anti kanker untuk sampai ke jaringan tumor akan menjadi lebih spesifik, sehingga dapat memberikan manfaat untuk bioavailabilitas dan distribusi obat.
Nanomedisin untuk Kesehatan Kulit dan Anestesi
Peneliti juga mengungkap bahwa obat nano dapat membantu mempercepat penyembuhan pada luka di kulit. Mekanisme penyembuhan luka adalah dengan penggunaan teknologi electrospinning. Dimana teknologi ini dapat menghasilkan bahan serat nano biomimetik dari berbagai jenis polimer alami atau sintetis dengan fitur yang disesuaikan secara biologis.
Serat nano sangat baik untuk terapeutik lokal seperti antimikroba, antioksidan, obat anti inflamasi, anestesi, enzim, dan pertumbuhan faktor.
Perlu Regulasi saat Pengembangan Produk
Meskipun nanomedisin diyakini cukup menjanjikan untuk pengobatan, namun masih memerlukan regulasi sampai pengujian keamanan penggunaannya selesai.
Hal ini menjadi pertimbangan para peneliti karena obat nano memiliki karakteristik yang berbeda dari molekul kecil dan obat klasik lainnya.***