Antisipasi Dampak El Nino, Kementan Dorong Produksi Beras di Daerah Hijau

- 3 September 2023, 22:09 WIB
 Ilustrasi: Petani memupuk padi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (23/5/2023). ANTARA FOTO/Arnas Padda/rwa. (ANTARA/ARNAS PADDA)
Ilustrasi: Petani memupuk padi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (23/5/2023). ANTARA FOTO/Arnas Padda/rwa. (ANTARA/ARNAS PADDA) /

MALANG TERKINI - Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu daerah dengan kategori hijau di musim kemarau.

Sebab itulah, daerah tersebut masuk dalam inventarisasi daerah yang sedang disiapkan Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai langkah menghadapi kekeringan sebagai dampak El Nino.

"Kemarin saya ada di Gowa melihat hamparan hampir 209 hektare, airnya masih bagus banget. Sekarang ini dua kali setahun (panen), kita booster sampai tiga kali, sampai empat kali (panen)," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo seusai mengikuti Jalan Sehat dan Tani On Stage Kementan di Makassar, Minggu.

Berdasarkan pemetaan wilayah pada musim kemarau, lanjutnya, saat ini daerah rawan kekeringan ada tiga zona. Pertama, zona merah saat kemarau sudah bersoal dengan air, tentu ini menjadi masalah.

Kedua, zona kuning. Daerah ini bila memasuki musim kemarau ketersediaan air pas-pasan sehingga dilakukan intervensi mekanisasi, paritas, dan intervensi percepatan panen. Ketiga, adalah zona hijau memiliki cadangan air.

"Tapi ada daerah hijau di semua daerah. Di Sulsel ada daerah hijaunya, seperti di Gowa. Makassar pun ada daerah hijaunya. Daerah hijau dimaksud itu yang dekat dengan sungai, ada danaunya, ada sumber mata air dan lain-lain. Makanya itu di-booster, diperkuat di situ," papar Mentan.

Pihaknya telah menginventarisasi sejumlah daerah zona hijau yang ada di Indonesia dan menargetkan 500 hektare lahan untuk ditanami padi guna menambah stok pangan.

"Oleh karena itu kita masuk (zona hijau). Ada 500 hektare untuk mem-booster daerah-daerah hijau kita. Insya Allah daerah hijau itu kalau kita jalan sesuai rencana bisa menghasilkan tiga juta ton gabah, kalau dikonversi jadi beras kira-kita dapat 1,5 juta ton," sebutnya.

Kalaupun dampak El Nino ini sangat tinggi dan sangat keras, kata Mentan, dari analisa data menunjukkan akan kekurangan produksi beras hingga 1,2 juta ton dan 880 ribu ton kalau dampaknya sedang.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x