Akar Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga Diungkap KemenPPPA, Simak Penjelasannya

- 5 September 2023, 06:01 WIB
KDRT dipicu oleh budaya patriarki yang masih kuat di masyarakat
KDRT dipicu oleh budaya patriarki yang masih kuat di masyarakat /Pixabay/Tumisu

MALANG TERKINI - Akar permasalahan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) karena budaya patriarki di masyarakat masih kuat.

Hal ini disampaikan Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Dalam Rumah Tangga dan Rentan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Eni Widiyanti.

"Akar permasalahannya budaya patriarki yang menganggap perempuan berkedudukan lebih rendah daripada laki-laki, sub-ordinat," kata dia dalam webinar bertajuk "Kick Off Meeting Kampanye Penghapusan KDRT" di Jakarta, Senin malam.

Sejumlah alasan terjadinya kasus kekerasan dalam rumah tangga, di antaranya pelaku yang beralasan karena cemburu atau menganggap istrinya tidak menurut perkataan suami, istri yang tidak merapikan rumah, atau terlambat menyajikan kopi untuk suami.

Menurut dia, sejumlah alasan sepele itu sebenarnya perwujudan dari budaya patriarki yang mengakar kuat di masyarakat Indonesia.

"Sehingga seorang istri dianggap tidak pantas untuk mencari nafkah utama, istri lebih pantas di rumah, mengurus keluarga, istri harus diatur, harus tunduk kepada suami," katanya.

Ia mengatakan upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga penting untuk menyasar akar masalahnya, yakni budaya patriarki.

"Penting sekali untuk menyasar akar permasalahan ini agar dapat dipangkas dan tidak tumbuh atau menyebar menjadi besar," kata Eni Widiyanti.

KemenPPPA terus melakukan upaya untuk menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk upaya penghapusan KDRT.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x