Inovasi Mahasiswa Unram, Olah Sampah Organik Menjadi Pewarna Alami Totebag

- 13 September 2023, 16:01 WIB
Ilustrasi. Mahasiswa Unram berhasil membuat inovasi dengan mengolah sampah organik menjadi pewarna alami totebag.
Ilustrasi. Mahasiswa Unram berhasil membuat inovasi dengan mengolah sampah organik menjadi pewarna alami totebag. /freepik/rawpixel.com/

MALANG TERKINI - Inovasi menjadi sebuah hal penting di era milenial saat ini untuk bersaing antara satu dengan yang lain.

Untuk itu, inovasi perlu ditanamkan dan dilakukan oleh semua orang termasuk pelajar dan mahasiswa.

Mahasiswa Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat (NTB), mengolah sampah organik pasar sebagai bahan dasar pewarna alami pada tas jinjing atau "totebag".

"Kami menyebutnya Kalimbo, yakni totebag ramah lingkungan dengan pewarna alami dari sampah pasar yang kami olah sendiri," kata Sahidi, ketua tim Kalimbo saat ditemui, Rabu.

Sahidi menyebutkan idenya bermula dari keinginannya berkontribusi pada program unggulan "zero waste" dari pemerintah daerah NTB serta keprihatinan melihat kondisi lingkungan terutama di Kota Mataram yang semakin tercemar oleh sampah.

"Setiap harinya, Kota Mataram menghasilkan 1.432 meter persegi sampah, dengan 65 persen adalah sampah organik,"

"Sampah organik khususnya dari sayuran dan buah-buahan ini, memiliki senyawa kimia yang bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami," tambahnya.

Mahasiswa pendidikan kimia ini menyebut selain pada pewarnaannya, Kalimbo juga memiliki keunikan lain, yakni penggunaan kerajinan khas Lombok berupa rumput ketak sebagai aksesoris untuk meningkatkan estetika dari tampilan tas.

"Kalimbo ini kan akronim dari ketak dan limbah organik, jadi selain menggunakan pewarna alami, kami juga ingin menonjolkan unsur kedaerahan Lombok disitu," katanya.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x