Jualan Daring Jadi Siasat Pedagang Ayam di Pasar Jatinegara yang Terlihat Sepi Pembeli

- 22 September 2023, 11:16 WIB
 Pedagang ayam di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, menunjukkan proses penjualan ayam secara daring, Kamis (21/9/2023). (Irwen Azhari)
Pedagang ayam di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, menunjukkan proses penjualan ayam secara daring, Kamis (21/9/2023). (Irwen Azhari) /

MALANG TERKINI - Berkembang pesatnya dunia digital khusunya sektor jual beli menimbulkan dampak positif maupun negarif bagi masyarakat Indonesia.

Banyaknya e-commerce atau situs jual beli online di Indonesia memberikan dampak postif dengan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk menemukan apa yang akan dibeli dan pembeli pun tidak perlu sulit mencari toko karena barang akan diantar ke rumah atau dimana posisi pembeli.

Namun sayangnya dibalik banyaknya kemudahan dari berkembang pesatnya e-commerce atau situs jual beli online, ada dampak negatif yang cukup membuat beberapa masyarakat mengalami kesulitan. Salah satunya adalah para pedagang di Pasar. Contohnya seperti di Pasar Jatinegara, para pedagang pun mengeluhkan sepinya pembeli yang datang ke Pasar. 

Sejumlah pedagang ayam di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur mulai berjualan secara dalam jaringan (daring) untuk mengatasi sepinya pembeli yang datang berbelanja secara langsung.

"Pembeli sangat sepi sehingga kami juga berjualan secara daring melalui media sosial di Instagram, Facebook, dan aplikasi lain," kata pedagang ayam Musa ketika ditemui di Pasar Jatinegara, Kamis.

Ia mengatakan, harga ayam ras yang dijual pedagang mengalami kenaikan hingga Rp10.000 per kilo sehingga menjadi Rp35.000 hingga Rp50.000 per kilo untuk ayam berukuran kecil dan besar.

Kenaikan harga ini, kata dia, membuat penjualan ayam ras menjadi sepi karena pembeli harus mengeluarkan biaya yang lebih besar jika harus datang langsung ke pasar.

"Karena itu kami coba mulai dengan memasarkan secara daring untuk mendongkrak permintaan," katanya.

Ia mengatakan penjualan secara daring telah meningkatkan permintaan hingga 400 ekor per hari dibandingkan penjualan secara langsung di pasar hanya 100 ekor per hari.

Pedagang ayam lainnya, Wanto (40) mengatakan, kenaikan harga ayam yang terjadi sejak Mei 2023 mengakibatkan pembeli semakin menurun.

"Jadi mau tidak mau harus kami siasati dengan menjual secara daring dengan harapan agar permintaan bisa lebih banyak," katanya.

Wanto berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menurunkan harga ayam agar permintaan kembeli normal.

Salah satu konsumen yang membeli ayam di Pasar Jatinegara, Sherly (47) mengaku tertarik ingin membeli ayam secara daring karena selama ini ia membeli langsung di pasar setempat.

"Ke depan saya coba cek di online karena akan lebih mudah dari pada harus datang kan perlu tenaga dan biaya," katanya.

Ia menambahkan biasanya membeli ayam dalam jumlah banyak untuk kebutuhan usaha rumah makan sehingga jika bahan baku bisa didapatkan secara daring maka bisa lebih efisien. ***

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x