Omset Perajin Krey Sawit di Lebak Banten Meningkat 100 Persen Saat Musim Kemarau

- 30 September 2023, 20:29 WIB
Seorang perajin di Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, Banten tengah menjemur krey sawit yang siap dipasok ke Depok, Jawa Barat dengan harga Rp50 ribu per lembar. ANTARA/Mansyur
Seorang perajin di Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, Banten tengah menjemur krey sawit yang siap dipasok ke Depok, Jawa Barat dengan harga Rp50 ribu per lembar. ANTARA/Mansyur /

MALANG TERKINI - Krey atau lebih dikenal juga dengan tirai diketahui dibuat dari beberapa bahan. Ada yang dari bambu dan ada juga yang dari sawit.

Beberapa daerah ada yang menjadi sentra perajin krey ini. Salah satunya di daerah Lebak, Provinsi Banten. Daerah ini banyak memiliki perajin krey yang sudah menjalankan usaha ini sejak lama.

Omzet perajin krey sawit di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten naik 100 persen dalam musim kemarau ini, sehingga menghasilkan Rp30 juta per pekan dengan harga Rp50 ribu per lembar krey.

"Kenaikan omzet itu, karena permintaan pedagang penampung cenderung meningkat," kata Awang (45), seorang perajin krey sawit, di Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, Sabtu.

Selama ini, permintaan krey terjadi peningkatan dan perajin merasa kewalahan untuk melayaninya, terlebih bahan baku agak kesulitan.

Bahan baku krey itu limbah pelepah pohon kelapa sawit yang didapati dari perkebunan milik perusahaan PTPN III Cisalak Rangkasbitung.

Para perajin memasok ke penampung di Depok satu pekan sebanyak 600 krey, sehingga bisa menghasilkan omzet Rp30 juta. Padahal, sebelumnya hanya 150 krey dengan omzet Rp15 juta per pekan.

"Kami sangat terbantu adanya peningkatan permintaan penampung itu," katanya menjelaskan.

Sabar (50), perajin krey lainnya mengaku dirinya sejak kemarau terjadi peningkatan permintaan hingga 200 lembar dari sebelumnya 100 lembar per pekan.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x