Cuaca Panas Terik di Indonesia, BMKG: Adanya Pengaruh Dinamika Atmosfer

- 30 September 2023, 20:39 WIB
Aktivitas warga Biak Numfor, Papua tetap berlangsung meski cuaca kota Biak panas dari sinar matahari pada tiga hari belakangan ini. ANTARA/Muhsidin
Aktivitas warga Biak Numfor, Papua tetap berlangsung meski cuaca kota Biak panas dari sinar matahari pada tiga hari belakangan ini. ANTARA/Muhsidin /

MALANG TERKINI - Beberapa bulan belakangan ini berbagai daerah di Indonesia masih mengalami musim kemarau. Namun, beberapa hari terakhir cuaca panas terik cukup dirasa pada berbagai daerah.

Cuaca panas terik ini pun membuat suhu pun ikut meningkat. Hal ini membuat lingkungan dan masyarakat mengalami berbagai permasalahan. BMKG pun memprediksi jika hal ini disebabkan adanya pengaruh dinamika atmosfer.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca panas terik yang dirasakan sepekan hari terakhir bulan September, terutama pada siang hari, dipengaruhi dinamika atmosfer yang tengah terjadi.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Sabtu, mengatakan berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 22 – 29 September 2023 di beberapa wilayah Indonesia terjadi cukup tinggi dengan kisaran suhu antara 35 - 38 °C pada siang hari.

Dimana suhu maksimum tertinggi selama periode tersebut ada yang mencapai hingga 38.0 °C yang terukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang - Jawa Tengah pada tanggal 25 dan 29 September 2023, serta di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka - Jawa Barat pada tanggal 28 September 2023.

Sementara itu suhu maksimum terukur di wilayah Jabodetabek berada pada kisaran 35.0 - 37.5 °C, dimana suhu maksimum hingga 37.5 °C terukur di wilayah Tangerang Selatan pada tanggal 29 September 2023.

"Secara umum, fenomena suhu panas terik tersebut terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer," ujar Guswanto.

Guswanto menyebutkan saat ini kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari.

Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x