Pesan PBNU Kepada Umat Islam Terkait Pernyataan Presiden Prancis

- 31 Oktober 2020, 15:39 WIB
Helmy Faishal Zaini
Helmy Faishal Zaini /NU Online/Suwito

MALANG TERKINI – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ikut memberikan komentar terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenai kasus karikatur Nabi Muhammad SAW.

PBNU berpesan agar umat Islam di Indonesia tidak terprovokasi serta bersikap tenang terhadap kasus yang telah menjadi pembicaraan publik dunia tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Ahmad Helmy Faishal Zaini.

Seperti diwartakan Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Tanggapi Presiden Macron, PBNU: Umat Islam Tetap Tenang dan Tidak Terprovokasi Prancis,” Zaini mengecam sikap Presiden Prancis yang dianggap menuding umat Islam sebagai separatisme.

Baca Juga: Imam besar Masjidil Haram Akhirnya Buka Suara Tentang Karikatur Nabi Muhammad

"PBNU meminta umat Islam dan warga NU tetap tenang dan tidak terprovokasi," katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Sabtu, 31 Oktober 2020.

PBNU menilai Macron telah menggambarkan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di seluruh dunia pasca terbunuhnya seorang guru Prancis yang mempertunjukan kartun Nabi Muhammad.

Baca Juga: Guru Besar UI Sebut Vaksin Covid-19 Bisnis Besar Taipan dan Hanya Monyet Indonesia Perlu Divaksin

Menurut Zaini, pernyataan tersebut sangat tendensius dan berpotensi pada bangkitnya islamophobia yang akan berdampak besar pada perdamaian dunia.

Padahal, masih menurut Zaini, Islam adalah ajaran yang mengedepankan prinsip rahmatan lil alamin atau kasih sayang dan perdamaian di dunia.

Ia menegaskan bahwa tudingan kepada Islam sebagai gerakan kstremis dan radikal yang menggunakan kekerasan adalah bentuk kekeliruan. Karena islam merupakan agama yang penuh kasih sayang.

"Maka menggelorakan bahwa Islam adalah agama radikalis dan ekstrimis jauh sekali dengan kebenaran dan fakta yang ada," ucapnya.

Baca Juga: Refly Harun Ungkap Penyebab Mahfud MD Gagal Menjadi Calon Wakil Presiden

Oleh karena itu, Zaini berharap, pernyataan pernyataan yang provokatif dan berpotensi memecah belah umat islam, seharusnya tidak perlu ditanggapi.

Apalagi ditanggapi dengan emosi dan kemarahan pula, karena hal itu malah akan semakin memicu perpecahan.*** (Putri Amalia Zubaedah/cirebon.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: PR Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x