Imam besar Masjidil Haram Akhirnya Buka Suara Tentang Karikatur Nabi Muhammad

- 31 Oktober 2020, 11:19 WIB
Imam besar Masjidil Haram, Sheikh Abdur-Rahman As-Sudais
Imam besar Masjidil Haram, Sheikh Abdur-Rahman As-Sudais /ANTARA/Bambang Purwanto

MALANG TERKINI – Polemik tentang karikatur Nabi Muhammad SAW terus belanjut. Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Sheikh Andur-Rahman Al-Sudais juga memberikan pernyataan terhadap kasus yang dianggap penistaan terhadap Rasulullah tersebut.

Imam besar Masjidil Haram tersebut memberikan pesan mengenai penistaan tersebut dalam mimbar Jumat, 30 Oktober 2020, Masjidil Haram Makkah, Arab Saudi.

"Sesungguhnya kami melancarkan dari mimbar yang mulia ini-mimbar kebaikan, kebenaran dan perdamaian- seruan yang tulus secara global kepada seluruh dunia di segala penjuru dan tempat, agar berhias dengan akhlak Nabi yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam, penyeru kepada perdamaian yang menyeluruh, kasih sayang yang sempurna antara pengikut syariat yang berbeda-beda tanpa menyakiti atau berselisih, atau mengeluarkan ejekan atau makian terhadap semua simbol agama, khususnya pribadi para Nabi yang suci shalawatullahi 'alaihim ajma'in," ujar Sheikh Sudais, seperti dikutip MalangTerkini dari Antara.

Baca Juga: Profil Charlie Hebdo, Majalah yang Terbitkan Karikatur Nabi Muhammad

Ia menagaskan jika pihaknya mengecam keras serta menentang pernyataan yang bertindak lalim terhadap kedudukan kenabian dan risalah, khususnya Nabi Muhammad.

Sheikh Sudais juga menegaskan bahwa karikatur atau aksi buruk adalah bagian dari terorisme dan radikalisme yang memicu kebencian dan rasisme.

Lebih lanjut, Sheikh Sudais berpendapat jika kebebasan berekspresi bukan dipakai untuk melakukan penghinaan atau mengejek kesucian dan simbol agama. Hal tersebut adalah pelanggaran terhadap etika dan juga adat istiadat.

Baca Juga: Guru Besar UI Sebut Vaksin Covid-19 Bisnis Besar Taipan dan Hanya Monyet Indonesia Perlu Divaksin

Kebebasan berpendapat, menurut Sheikh Sudais, semestinya dilakukan dengan tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai perasaan orang lain.

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x