Ringkasan Cerita Rakyat Danau Toba Asal Sumatra Utara dan Pesan Moralnya, Dongeng Singkat Sebelum Tidur

24 Oktober 2022, 07:02 WIB
Sinopsis atau ringkasan Asal-usul Danau Toba cerita rakyat dari Sumatera Utara dan pesan moral atau hikmahnya /Freepik.com/Colorado wirestock.

MALANG TERKINI - Cerita rakyat Danau Toba asal Sumatra Utara menjadi salah satu cerita populer yang banyak dibacakan untuk anak-anak sebelum tidur. Hal itu disebabkan karena kisahnya dianggap memiliki banyak pesan moral yang cocok diajarkan sedini mungkin.

Inilah ringkasan cerita rakyat Danau Toba:

Pada zaman dahulu, di Sumatra Utara di sebuah desa yang subur, hiduplah Toba seorang lelaki penyendiri. Laki-laki ini bekerja sebagai petani untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Aktifitas sehari-harinya tidak hanya menggarap ladang saja, Toba juga suka memancing di sungai yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Bagi Toba, memancing bisa dimanfaatkan untuk mengusir kebosanan sekaligus mencari bahan santapan.

Baca Juga: Pesan Moral Cerita Rakyat Malin Kundang: Anak Durhaka yang Dikutuk Jadi Batu

Toba pada suatu hari memutuskan untuk memancing. Ketika ia memasukkan kailnya, dengan cepat kailnya disambar ikan hingga jauh ke tengah sungai. Lalu ia menarik kailnya dan mendapati bahwa ikan tersebut berukuran sangat besar. Ia bergembira atas hasil tangkapannya itu.

Lelaki itu kemudian membawa pulang ikan tersebut. Ia menaruh ikan tersebut di dapur setelah itu bersiap-siap untuk mandi.

Sehabis mandi, laki-laki itu dikejutkan dengan beberapa hal aneh yang terjadi. Pertama, ikan tersebut hilang. Kedua, ia menemukan beberapa keping emas di tempat terakhir ikan itu berada. Ketiga, ia melihat seorang perempuan cantik berambut panjang sedang berada di dalam kamarnya.

Baca Juga: Pesan Moral Cerita Legenda Sangkuriang: Dayang Sumbi, Tumang Hingga Tangkuban Perahu

Singkat cerita, perempuan tersebut mengatakan bahwa ia adalah jelmaan ikan tersebut, sedangkan beberapa keping emas tersebut adalah jelmaan sisiknya.
Kemudian mereka berdua menikah, dengan perjanjian bahwa laki-laki itu tidak akan membocorkan asal-usul istrinya kepada anaknya kelak.

Setelah itu mereka dikaruniai seorang anak yang bernama Samosir. Sayangnya, Samosir adalah anak yang suka membangkang, sehingga seringkali anak itu membuat kesal kedua orang tuanya.

Suatu hari Samosir diminta untuk mengantar makanan kepada ayahnya di ladang. Tetapi, ia malah memakan sebagian makanan itu di perjalanan serta menghabiskan banyak waktu terlebih dahulu untuk bermain bersama teman-temannya.
Setibanya di ladang, ayah Samosir marah besar dan menyebut Samosir sebagai anak ikan.

Baca Juga: Pesan Moral Cerita ‘Malin Kundang’, Kisah Anak Durhaka

“Dasar kurang ajar dan tak tahu diuntung, kamu memang keturunan perempuan yang berasal dari ikan,” teriak ayah Samosir.

Samosir menangis lalu ia mengadu kepada ibunya.

Mendengar hal itu, ibunya murka karena suaminya telah melanggar janjinya.

Saat itu juga, kemurkaan ibu Samosir memunculkan mata air yang mengalir deras di bawah kaki Toba. Air itu kemudian menenggelamkan seisi desa.
Hingga kini, genangan air tersebut dikenal sebagai Danau Toba.

Baca Juga: Pesan Moral Cerpen ‘Robohnya Surau Kami’ Karya A A Navis

Pesan Moral Cerita Rakyat Danau Toba

Ada beberapa pesan moral yang dapat dipetik dalam cerita rakyat Danau Toba, yaitu anjuran untuk menepati janji dan menahan amarah. Hal itu tergambar pada bagian ketika Toba tidak bisa menahan amarahnya kepada Samosir yang berujung ia kelepasan mengatakan bahwa Samosir ialah keturunan ikan, padahal Toba telah berjanji untuk menyembunyikan asal-usul istrinya.

Itulah ringkasan dan pesan moral cerita rakyat Danau Toba.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Terkini

Terpopuler